Dugaan Kasus Perundungan Oleh Guru di Lebak, Kabid Dindik SMP Lebak: Hanya Salah Paham

Abi Rama Wicaksono
Siswa kelas 7 SMPN di Malingping, Kabupaten Lebak, Banten diduga mendapatkan perilaku perundungan dari gurunya sendiri. Ilustrasi: MPI

LEBAK, iNewsLebak.id - Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Ibnu Wahidin, menanggapi kasus oknum guru di salah satu SMPN di Malingping yang diduga terlibat perundungan terhadap anak didiknya sendiri. Menurut Ibnu, hal tersebut merupakan hanya kesalahpahaman.

Tiga oknum guru berinisial A, AN, dan S  di SMPN Malingping, Kabupaten Lebak diduga terlibat kasus pembulian terhadap anak didiknya, F.

“Itu hanya kesalahpahaman, saya pikir gamungkin sampai dipukul kencang, kalo hanya sekedar menepuk kaya ke anak (gemas) itu mungkin, tetapi itu yang kemudian dipersepsikan sebagai pemukulan,” kata Kabid SMP Dindik Lebak, Ibnu Wahidin saat dikonfirmasi oleh iNews pada Rabu (12/02/2025).

Ibnu mengatakan, bahwa pihak inspektorat sudah ikut turun untuk menelusuri kasus ini. Sampai saat berita ini ditulis, Ibnu masih menunggu kabar dari inspektorat terkait kebenaran kasus tersebut.

“Inspektorat juga sudah datang ke sana untuk menelusuri kebenaran kasus tersebut. Dan besoknya itu, pihak inspektorat hadir ke sekolah tersebut,” lanjut Ibnu.

Berbeda dengan pernyataan Ibnu, Pendi Sampoerna, ayah dari korban justru membenarkan kejadian yang menimpa putranya tersebut. Menurut Pendi anaknya telah mengalami tindakan kurang menyenangkan oleh oknum guru di sekolah tersebut.

“Mereka sudah mengakui perannya masing-masing, saya minta klarifikasi sekalian dengan pernyataan,” ujar Pendi, saat diminta konfirmasi pada Rabu (12/02/2025).

Pendi juga mengaku dirinya sudah menerima permintaan maaf dari pihak sekolah sebanyak tiga kali. Pertama dilakukan oleh perwakilan sekolah, kedua oleh pelaku, dan terakhir oleh wakil kepala sekolah. Ketiga permintaan maaf tersebut dilakukan di rumah Pendi.

“Kalo permintaan maaf ada dua kali ke sini, yang pertama melalui perwakilan sekolah. Itu setelah berselang berapa hari, setelah (beritanya) ramai baru ke sini. Kalau, pelaku (ke sini) baru kemarin” paparnya.

“Tadi ada lagi, wakil kepala sekolah (wakasek) yang ke sini, mengajak anak saya sekolah,” lanjut Pendi.

Pendi mengatakan jika anaknya masih belum ingin berangkat ke sekolah pasca kejadian tersebut.

“Sekarang minder, jadi murung dia,” tuturnya.

Editor : Imam Rachmawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network