LEBAK, iNewsLebak.id - Terdapat sebanyak 112 kepala keluarga korban banjir bandang di Lebak pada 2020 yang belum mendapatkan tempat hunian tetap. Gubernur Banten, Andra Soni, mengatakan akan menyelesaikan masalah tersebut dan dibantu oleh Pemprov Banten yang berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pembangunan huntap tersebut.
"Saat ini sedang dilakukan upaya-upaya, dan dalam waktu dekat saya akan berkunjung ke sana membawa solusi. Hari ini, yang sedang dilakukan tim saya adalah mendata dan berkomunikasi dengan aktivis yang sedang mengadvokasi warga di Lebakgedong. Insyaallah, dalam waktu dekat kita akan berkunjung ke sana," ujar Andra kepada wartawan, Senin (19/5/2025).
Ia mengatakan jika wewenang dari provinsi dan beberapa lokasi huni telah selesai, lalu terkait lahan dan penataan pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Sebenarnya, wewenang dari provinsi sudah selesai. Ada beberapa lokasi hunian yang sudah selesai. Untuk Lebakgedong, dulu acuannya program bencana. Namun, setelah status darurat dicabut, program itu tidak dilanjutkan. Tapi terkait lahan dan penataan, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat," katanya.
Andra akan memastikan, pihak mana yang nantinya akan bertanggung jawab dalam pembangunan hunian tetap tersebut, apakah dari pemerintah pusat atau pemerintah provinsi.
"Dulu sudah dianggarkan oleh pemerintah pusat, tapi tidak dieksekusi. Kami komunikasikan kembali. Kalau pemerintah pusat tidak mengerjakan seperti yang direncanakan, maka provinsi akan ambil alih," ujarnya.
Andra menyebutkan bahwa Pemprov Banten memiliki kemungkinan untuk mengerjakan proyek itu tahun ini apabila mendapat mandat. Ia juga mengungkapkan rencana membangun hunian menggunakan sistem modular sederhana.
"Kita punya BTT (biaya tak terduga). Itu setara dengan program bedah rumah. Kita juga punya sistem modular. Insyaallah waktunya cukup. Tapi yang perlu dipastikan adalah kondisi tanahnya," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pembangunan dimungkinkan dilakukan tahun ini, namun perlu kajian terlebih dahulu terhadap kondisi kontur tanah karena lokasinya berada di lereng.
"Bisa dikerjakan tahun ini, tapi kita harus mengkaji soal keamanan tanah karena lokasinya di lereng. Makanya saya akan datang langsung ke sana untuk melihat apa yang bisa dikerjakan," jelasnya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait