LEBAK, iNewsLebak.id - Sejumlah elemen masyarakat Lebak menuding jika panitia peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-195 Kabupaten Lebak tidak profesional menjalankan tugas dalam mengemas acara, terutama soal penyebaran informasi dan sosialiasi.
Tudingan tersebut bukanlah tanpa alasan, akan tetapi panitia dianggap teledor dalam memasang banner di sejumlah titik keramaian.
Menurut Tokoh Pemuda Lebak, Wandi Assayid, pemasangan banner oleh panitia tersebut, dinilai sebuah bentuk ketidakmampuan penyelengara dalam menyajikan informasi dan sosialisasi.
Pasalnya dalam penulisan banner terdapat beberapa kesalahan yang sangat mendasar, diantaranya kesalahan penulisan nama Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak yang seharusnya Budi Santoso, akan tetapi dalam banner tertulis Budi Sutanto.
"Kesalahan dalam penulisan dan pencetakan banner tersebut tidak dapat dimaklumi. Karena HUT Lebak adalah acara yang besar dan sakral, sehingga tidak boleh ada kesalahan," kata Wandi Assayid, kepada wartawan, Senin (04/12/2023).
Selain salah dalam penulisan nama Sekda Lebak, ada beberapa kosa kata juga salah penulisan diantaranya Pestifal Band yang seharusnya Festival Band, kemudian Feshion Swoh yang seharusnya Fashion Show.
Tentu saja kata Wandi, kesalahan penulisan itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak berkompeten dibidangnya, serta dikelola secara tidak profesional.
Wandi meneruskan, dirinya menyayangkan event besar tahunan hari ulang tahun Kabupaten Lebak menjadi rusak akibat kesalahan yang entah disengaja atau tidak.
Yang pasti kata dia, panitia seperti enggan mengganti banner yang terpasang, atau memang tidak tahu ada kesalahan.
"Ini seperti disengaja, sudah tahu ada kesalahan, tapi panitia tidak mencopot dan mengganti banner-banner yang terpasang. Saya menyayangkan ketidak telitian panitia," ucap Wandi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah banner yang terpasang di tempat-tempat strategis di Kota Rangkasbitung secara jelas terlihat jika ada kesalahan penulisan nama Sekda Lebak. Selain itu beberapa kosa kata juga jelas terlihat, sehingga menjadi bahan olok-olokan warga yang melintas.
Agus Djaelani, warga Kecamatan Cibadak, menilai jika kesalahan dalam penulisan nama di banner yang terpasang tidak dapat ditolelir. Karena, untuk pencetakan dan pemasangan alat peraga sosialisasi tersebut menggunakan anggaran negara.
"Yang digunakan ini kan uang negara, kok bisa sampai tidak teliti," kata Agus, dengan nada tanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak, Budi Santoso, ketika ditanya wartawan terkait perlu atau tidaknya banner-banner yang telah terpasang untuk dicopot atau diganti, Budi menjawab tidak harus diganti, karena kesalahan itu bersikap teknis.
"Tidak usah, manusiawi kesalahan teknis, mungkin mereka lelah," kata Budi Santoso, singkat.
Editor : U Suryana