LEBAK, iNewsLebak.id - Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) menggelar aksi unjuk rasa di akses F pintu masuk pabrik semen PT Cemindo Gemilang Tbk, yang berlokasi di Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Kamis (17/10/2024).
Aksi unjuk rasa di PT Cemindo Gemilang Tbk tersebut dilaksanakan dari jam 13.00 WIB sampai dengen selesai, dan dikawal ketat oleh Polsek Bayah.
Dalam aksi yang dilakukan IMC, tak satupun pihak manajemen PT Cemindo Gemilang Tbk yang turun menemui pendemo, sehingga massa aksi sempat membakar ban di depan pintu masuk.
Namun penjagaan yang dilakukan pihak kepolisian begitu ketat, dan puluhan pihak keamanan yaitu security dari perusahaan PT Cemindo Gemilang Tbk, berjaga mengamankan kawasan perusahaan.
Ketua Umum Coordinator Center Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (CC IMC), Hendrik Arrizqy, memaparkan bahwa aksi yang dilangsungkan terhadap PT Cemindo Gemilang Tbk merupakan bentuk keseriusan pihaknya mengawal aspirasi terkait kerusakan lingkungan dan ekosistem laut.
"Kerusakan lingkungan dan ekosistem laut tersebut diakibatkan karena adanya aktivitas PT Cemindo Gemilang Tbk. Menurut kami penyaluran dana CSR diduga tidak jelas, serta banyaknya penyerapan tenaga kerja asing yang menjadi kabar buruk bagi masyarakat Lebak Selatan akhir-akhir ini," ujarnya.
Selain itu, Hendrik juga mengemukakan bahwa sebelumnya telah merencanakan aksi sekitar dua minggu yang lalu tepatnya pada Rabu, 02 Oktober.
"Rencana awal tersebut sempat tertunda karena pihak PT melakukan komunikasi kepada kami, agar persoalan tersebut dituntaskan melalui forum audiensi. Hal tersebut tampak berbeda, ketika agenda yang seharusnya terjadwal malah disambut dengan respond tidak jelas. Sampai saat ini komunikasi/pertemuan dengan pihak perusahaan tak pernah terjadi," ucapnya.
Maka hari ini, kata Hendrik, pihaknya melakukan aksi unjuk rasa di PT Cemindo Gemilang Tbk.
"Antusiasme aksi hari ini kami lakukan, tidak lain untuk menyuarakan berbagai tuntutan terhadap Cemindo Gemilang, diantaranya mulai dari pencemaran lingkungan hidup, penyerapan tenaga kerja serta realisasi pengelolaan dana CSR yang diduga tidak jelas, serta lainnya," terangnya.
Hendrik menuding, pada dasarnya kesemuanya itu diindikasi bahwa perusahaan sengaja mengabaikan hal tersebut.
"Mengenai aksi kali ini tidak menemui titik klimaks, dimana pihak perusahan sama sekali tak mempunyai itikad baik untuk sekedar menemui dan duduk bersama," tuturnya.
Terakhir, Hendrik mengatakan, IMC akan membawa persoalan serta melayangkan surat kepada KLHK, Disnakertrans, maupun Forum CSR, supaya melakukan evaluasi dan pemecatan terhadap pihak-pihak yang diduga bermasalah pada ranah PT Cemindo Gemilang Tbk akibat kelalaian dan sikap tak acuh yang terjadi.
Editor : U Suryana