get app
inews
Aa Text
Read Next : Suku Baduy Jangan Dijadikan Sekedar Tontonan dan Eksploitasi

Flu Biasa atau Lebih Parah? Waspada Ancaman Virus HMPV

Senin, 13 Januari 2025 | 16:00 WIB
header img
Ilustrasi orang memakai masker (Foto: Unsplash.com)

LEBAK, iNewsLebak.id - Human metapneumovirus (HMPV) kini tengah menjadi perhatian serius. Virus ini diketahui menyerang sistem pernapasan, baik saluran atas maupun bawah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengklarifikasi bahwa virus HMPV yang saat ini menjadi perhatian bukanlah virus baru. HMPV pertama kali ditemukan di Belanda pada tahun 2001 dan telah beredar cukup lama di berbagai negara. Masyarakat diminta untuk tidak panik, karena dampak kesehatan yang ditimbulkannya umumnya ringan dan dapat ditangani.

Menteri Kesehatan menjelaskan bahwa virus HMPV dan COVID-19 memiliki perbedaan signifikan. COVID-19 adalah virus baru yang muncul beberapa tahun lalu, sedangkan HMPV sudah ada jauh lebih lama dan lebih mirip dengan virus flu biasa. Sistem kekebalan tubuh manusia sudah terbiasa menghadapi HMPV, sehingga responnya umumnya lebih baik dibandingkan dengan COVID-19, dikutip dari kemkes.go.id.

Kenaikan kasus HMPV di China pascapandemi COVID-19 menjadi pengingat bahwa ancaman kesehatan masih terus berlanjut. Meskipun gejala HMPV umumnya mirip flu musiman, namun pengalaman dengan pandemi sebelumnya telah mengajarkan kita untuk tidak meremehkan virus pernapasan. Kewaspadaan dan penerapan protokol kesehatan tetap menjadi kunci untuk mencegah penyebaran penyakit.

Gejala Virus HMPV

Perubahan cuaca, terutama saat musim hujan, dapat meningkatkan risiko penularan HMPV. Virus ini dapat dengan mudah menyebar melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin. Meskipun semua orang berpotensi terinfeksi, anak-anak dan lansia lebih rentan mengalami komplikasi serius akibat infeksi HMPV.

Menurut World Health Organization (WHO), infeksi HMPV umumnya menyebabkan gejala mirip flu seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, nyeri tubuh, dan sakit kepala. Meskipun gejala ini seringkali ringan, infeksi HMPV dapat menjadi lebih serius pada bayi, anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi medis tertentu. Gejala biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu. 

Bagi bayi, lansia, dan orang dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung atau paru-paru lebih rentan mengalami komplikasi serius akibat infeksi HMPV. Sistem kekebalan tubuh yang belum matang pada bayi dan melemahnya sistem kekebalan tubuh pada lansia membuat mereka lebih sulit melawan virus ini. Pneumonia dan bronkitis adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi, ditandai dengan kesulitan bernapas, dada terasa sesak, dan demam tinggi.

Pencegahan Penularan Virus HMPV

Untuk mencegah penularan HMPV, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan beberapa langkah sederhana. Cuci tanganlah secara teratur dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah bersin atau batuk. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60%. Selain itu, hindari menyentuh wajah dan batasi kontak dengan orang sakit.

Menteri Kesehatan Budi menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. Beliau juga mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut