get app
inews
Aa Text
Read Next : Lindungi Adat Baduy, Pemkab Lebak Siapkan Peraturan Ketat Larangan Drone dan Konten

6 Keunikan Suku Baduy yang Hidup Tanpa Teknologi

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:30 WIB
header img
Ilustrasi Keuinikan Suku Baduy. (Foto: Istimewa)

LEBAK, iNewsLebak.id - Suku Baduy, yang mendiami wilayah pedalaman Banten, dikenal dengan keunikan budaya dan gaya hidupnya yang masih mempertahankan tradisi leluhur. Meskipun dunia modern terus berkembang, masyarakat Baduy tetap teguh menjaga adat, mulai dari cara berpakaian, sistem kepercayaan, hingga larangan menggunakan teknologi. 

Keunikan Suku Baduy ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan peneliti yang ingin mengenal lebih dalam kearifan lokal yang mereka lestarikan.

Dilansir dari Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Suku Baduy mendiami wilayah Pegunungan Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Wilayah ini berjarak sekitar 160 km sebelah barat Jakarta.

Secara administratif, komunitas Baduy terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu,  Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam menempati sekitar 30% wilayah Baduy, terdiri dari tiga kampung utama: Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik. Sementara itu, Baduy Luar memiliki sekitar 49 kampung yang menempati sisa areal yang langsung berbatasan dengan dunia luar. 

Masyarakat Baduy Dalam sangat kokoh mempertahankan adat kebiasaanya dibandingkan dengan Baduy Luar. Mereka menolak budaya luar yang tidak sesuai dengan adat istiadatnya dan senantiasa memegang teguh aturan-aturan adat (pikukuh) yang diwariskan oleh leluhurnya.

Pakaian masyarakat Baduy dalam terdiri dari baju (jamang) berwarna putih, sarung tenun hitam bergaris putih (samping aros), dan ikat kepala warna putih (telekung), sabuk putih, dan gelang benang (gelang kanteh). 

Sedangkan Baduy Luar selalu mengenakan kemeja kamprét dua rangkap (warna putih di dalam dan warna hitam diluar), sarung poléng hideung dengan ikat pinggang adu mancung, dan ikat kepala yang terbuat dari kain mérong yang bermotif batik warna biru gelap (lomar atau romal).

Suku Baduy, yang mendiami wilayah Kabupaten Lebak, Banten, memiliki berbagai keunikan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka.


Ilustrasi Keunikan Suku Baduy. (Foto: Istimewa)

6 Keunikan Suku Baduy

Berikut beberapa keunikan Suku Baduy tersebut:

1. Sistem Kepercayaan Sunda Wiwitan

Masyarakat Baduy menganut agama Sunda Wiwitan, yaitu kepercayaan yang didasarkan pada penghormatan kepada arwah nenek moyang (karuhun) dan kepercayaan kepada satu kuasa, yaitu Batara Tunggal.

Pusat pemujaan mereka berada di puncak gunung yang disebut Sasaka Domas atau Sasaka Pusaka Buana. 

2. Struktur Sosial dan Pemerintahan Adat

Suku Baduy memiliki sistem pemerintahan adat yang disebut lembaga kapuunan, dengan pemimpin tertinggi yang disebut puun.

Selain puun, terdapat jabatan lain seperti girang seurat, jaro, baresan, panengen, dukun pangasuh, tangkesan, parawari, dan kokolot, masing-masing dengan peran dan wewenang khusus. 

3. Upacara Adat Seba

Setiap tahun, masyarakat Baduy melaksanakan upacara Seba, yaitu tradisi mengunjungi pemerintah daerah setempat sebagai bentuk penghormatan dan penyampaian hasil bumi.

Upacara ini melibatkan perjalanan rombongan besar dari Baduy menuju pendopo kabupaten dan provinsi. 

4. Kearifan Lokal dan Pelestarian Alam

Masyarakat Baduy dikenal dengan kearifan lokalnya dalam menjaga dan memelihara alam. Mereka hidup selaras dengan alam, menghindari perusakan lingkungan, dan menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu masyarakat Baduy sangat menjaga kelestarian lingkungan nya.

5. Penolakan terhadap Modernisasi

Suku Baduy menolak penggunaan teknologi modern seperti listrik, kendaraan bermotor, dan alat elektronik. Mereka memilih hidup sederhana tanpa fasilitas modern, sebagai upaya mempertahankan tradisi dan adat istiadat yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.  

6. Kain Tenun Tradisional

Masyarakat Baduy memiliki tradisi menenun kain dengan motif dan proses pembuatan yang khas. Teknologi dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kain tenun masih sederhana, mencerminkan kesederhanaan dan kearifan lokal mereka. Selain itu hasil dari menenun pun diperjualkan sehingga bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat Baduy. 

Keunikan Suku Baduy tersebut sebagai salah satu komunitas adat di Indonesia yang kaya akan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, serta menarik perhatian banyak pihak untuk mempelajari dan memahami lebih dalam.


 

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut