get app
inews
Aa Text
Read Next : Distan Lebak Menargetkan Luas Penanaman Seluas 26 Ribu Hektare pada Januari-Februari 2025

Imbas Kenaikan Harga Kedelai, Perajin Tahu di Lebak Sesuaikan Produksi

Rabu, 30 April 2025 | 16:13 WIB
header img
Ilustrasi Perajin Tahu saat proses produksi. (Foto: Istimewa)

LEBAK, iNewsLebak.id - Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Rahmat, membenarkan adanya lonjakan harga kedelai impor yang berdampak pada sektor perajin tahu dan tempe. Oleh karena itu sejumlah perajin tahu terpaksa mengecilkan ukuran produksi tahu mereka akibat melonjaknya harga kedelai impor.

Ia menyebut kenaikan ini disebabkan oleh berbagai faktor global, termasuk krisis pasokan dari negara produsen utama seperti Amerika Serikat dan Brasil.

“Yakni ketergantungan pada impor, Indonesia termasuk Kabupaten Lebak, masih mengandalkan impor kedelai dari negara lain, seperti Amerika Serikat. Ketika pasokan dari negara-negara tersebut menipis, harga kedelai di dalam negeri pun meningkat,” tuturnya.

Rahmat juga mengakui, jika produksi kedelai dalam negeri yang belum optimal dapat menjadi penyebabnya. 

“Produksi dalam negeri yang belum optimal juga dapat menyebabkan harga kedelai meningkat,” tambahnya.

Sementara itu, Wahyu salah satu perajin tahu mengungkapkan bahwa harga kedelai impor sebagai bahan baku utama tahu mengalami lonjakan tajam dalam beberapa bulan terakhir, oleh karena itu para perajin memperkecil ukurannya.

“Kalau ukurannya tetap, kami rugi. Mau tidak mau, ukuran kami perkecil agar masih bisa produksi dan tetap jual dengan harga yang tidak terlalu tinggi,” kata Wahyu pada Selasa, (29/04/2025).

Saat ini, harga kedelai impor berada di kisaran Rp12.000 hingga Rp13.000 per kilogram, meningkat drastis dari sebelumnya yang hanya sekitar Rp9.000 per kilogram.

Rahmat juga menjelaskan, jika dalam konteks Kabupaten Lebak, beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisis daya saing komoditas kedelai.

“Penelitian tersebut menunjukkan bahwa petani kedelai di Kabupaten Lebak memiliki rata-rata usia 43 tahun dan luas lahan garapan rata-rata 0,91 hektare,” pungkasnya.


 

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut