get app
inews
Aa Text
Read Next : Akses Kesehatan Ditingkatkan, Banten Hadirkan Klinik Keliling Berbasis Telemedicine

Jejak KDM Menginspirasi, Andra Soni Kaji Barak Militer untuk Ubah Nasib Anak Bermasalah

Senin, 02 Juni 2025 | 15:00 WIB
header img
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama para siswa yang menjalani pelatihan militer. (Foto: Pemerintah Jawa Barat)

LEBAK, iNewsLebak.id - Gubernur Banten, Andra Soni, tengah mengkaji secara mendalam program pembinaan anak bermasalah melalui barak militer yang telah diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM).

Program ini merupakan terobosan yang bertujuan membina anak-anak yang mengalami masalah perilaku melalui pola pendidikan disiplin ala militer, yang selama ini dianggap efektif dalam membentuk karakter dan mental anak.

Andra Soni mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan KDM dan menyatakan tidak menutup kemungkinan program serupa akan diterapkan di Provinsi Banten.

"Terkait dengan program membawa anak-anak ke barak itu adalah program yang dilaksanakan oleh Kang Dedi Mulyadi dan saya menghargai dan mengapresiasi dan saya sedang mengamati,” ujarnya di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Selasa (13/5/2025).

Namun, ia menegaskan bahwa penerapan program tersebut harus dikaji secara matang, terutama terkait koordinasi dengan berbagai pihak seperti orang tua, sekolah, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar program ini dapat berjalan berkesinambungan dan efektif.

Program barak militer ini sendiri lahir dari keresahan akan melemahnya fungsi pengawasan dan pembinaan anak oleh keluarga dan sekolah.

Dedi Mulyadi menggandeng lembaga TNI untuk memberikan pola pendidikan disiplin yang berkarakter, sebagai upaya alternatif progresif dalam menangani anak bermasalah yang sulit dikendalikan melalui metode konvensional.

Meski mendapat apresiasi, Komnas Perlindungan Anak (KPA) Provinsi Banten mengingatkan agar pendekatan ini tidak bersifat represif dan tetap berlandaskan prinsip perlindungan anak sesuai Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 dan UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. 

“Kami percaya bahwa pendekatan yang komprehensif, partisipatif, dan berbasis hak anak akan lebih efektif dan berkelanjutan dalam membangun masa depan anak-anak Banten yang lebih baik,” kata ketua Komnas PA Banten Hendry Gunawan.

Mereka menyarankan agar Pemprov Banten melakukan kajian menyeluruh dan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengadopsi program tersebut.

Andra Soni menyatakan akan terus memantau hasil program KDM dan berencana berkonsultasi langsung dengan Dedi Mulyadi jika program tersebut terbukti efektif. 

"Apa yang dilakukan Kang Dedi menurut saya adalah sesuatu terobosan, dan kami akan bersama-sama nanti mengkaji. Jadi kami berterima kasih Kang Dedi, nanti bagaimana hasilnya kalau perlu kami konsultasi sama beliau," tutupnya.

Langkah ini menunjukkan komitmen Pemprov Banten untuk mencari solusi inovatif dalam mengubah nasib anak bermasalah di wilayahnya.

 

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut