Kerusakan Jalan Lebak-Tangerang Disebut Akibat Truk ODOL, Ini Tanggapan Gubernur Banten

LEBAK, iNewsLebak.id - Jalan penghubung antara Kabupaten Lebak dan Tangerang mengalami kerusakan parah. Gubernur Banten, Andra Soni, mengungkapkan bahwa penyebab utama kerusakan adalah lalu lintas truk Over Dimension Over Load (ODOL) yang melintasi jalur tersebut setiap hari.
Dalam keterangannya pada Senin (30/6/2025), Andra menegaskan bahwa kondisi rusak paling parah terlihat di ruas Jalan Maja-Citeras dan Maja-Cisoka, yang merupakan jalur vital penghubung antar wilayah.
“Truk-truk dengan muatan berlebih ini menyebabkan tekanan berlebihan pada badan jalan, terutama di sisi kiri jalur yang sering dilalui kendaraan berat,” ujarnya saat jumpa pers Senin, (07/07).
Kerusakan jalan di dua lokasi tersebut menjadi sorotan utama karena menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama pengguna jalan dan warga sekitar. Jalan berlubang, bergelombang, dan tergenang saat hujan menjadi pemandangan sehari-hari, memperbesar potensi kecelakaan.
Pemerintah Provinsi Banten, menurut Andra, telah memasukkan proyek perbaikan ini ke dalam prioritas kerja tahun anggaran 2025. Koordinasi tengah dilakukan bersama pemerintah daerah Lebak, Serang, dan Tangerang guna mengatur ulang jam operasional kendaraan berat dan menekan kerusakan lebih lanjut.
“Pengaturan waktu operasional truk besar akan kita bahas lebih lanjut. Ini menyangkut kepentingan publik dan keselamatan pengguna jalan,” tegas Andra.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan, menjelaskan bahwa dua ruas jalan itu akan diperkuat dengan konstruksi beton bertulang menggunakan wiremesh dan beton mutu tinggi Fc’35 MPa.
Jalan Maja–Citeras akan diperbaiki sepanjang 0,8 km, sedangkan Maja–Cisoka–Tigaraksa diperbaiki sepanjang 1,04 km.
Proyek akan dimulai pada 14 Juli 2025 dan ditargetkan selesai sebelum akhir tahun. Anggaran sebesar Rp14 miliar telah disiapkan untuk mendanai proyek ini. Untuk menjamin keselamatan dan kelancaran lalu lintas, Dinas PUPR juga akan menerapkan rekayasa lalu lintas secara bertahap selama masa konstruksi.
"Kami akan percepat proses penyedia jasa agar pengerjaan tidak tertunda. Dengan ini, diharapkan tingkat kecelakaan bisa ditekan dan keluhan masyarakat bisa segera teratasi,” pungkas Arlan.
Editor : Imam Rachmawan