get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabupaten Lebak Puncaki Penilaian Integritas KPK, Jadi yang Tertinggi di Banten

Kasus Siswa Ditampar Kepala Sekolah di Lebak Berakhir Damai, Gubernur Cabut Status Nonaktif Kepsek

Kamis, 16 Oktober 2025 | 19:02 WIB
header img
Suasana sekolah SMAN 1 Cimarga. Foto: Dok. Istimewa

LEBAK, iNewsLebak.id - Kasus penamparan seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, resmi diselesaikan secara kekeluargaan pada Rabu (15/10)  di KP3B, Serang. Insiden ini sempat memicu aksi mogok massal oleh para siswa dan mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah hingga tingkat provinsi.

Proses penyelesaian perkara tersebut difasilitasi oleh Gubernur Banten, Andra Soni, bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Mediasi antara pihak sekolah dan siswa menghasilkan kesepakatan damai, pencabutan status nonaktif kepala sekolah, serta komitmen bersama untuk memperbaiki pola pembinaan dan komunikasi di lingkungan sekolah.

Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, yang sempat dinonaktifkan pasca insiden penamparan, kembali diaktifkan setelah Pemerintah Provinsi Banten menilai situasi di sekolah telah kondusif. 

Gubernur Andra Soni menyebut keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan keberlanjutan proses belajar mengajar dan upaya mencegah timbulnya persoalan baru di sekolah.

“Saya bisa saja memindahkan Ibu kemarin. Tapi presedennya bagaimana? Tidak saya pindahkan, Ibu kembali ke sana,” ujar Gubernur Andra di Serang, Rabu (15/10).

Menurut Andra, keputusan menonaktifkan Dini sebelumnya bukan merupakan bentuk hukuman definitif, melainkan langkah sementara untuk menjaga stabilitas sekolah setelah muncul gejolak akibat insiden tersebut. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan pembinaan yang lebih edukatif dalam menegakkan disiplin siswa.

 “Situasi saat itu tidak kondusif. Jadi keputusan Dindikbud diambil agar semua kembali normal dalam proses pembelajaran. Sifatnya bukan hukuman atau pemberhentian, hanya nonaktif sementara,” jelasnya.

Siswa dan Kepala Sekolah Saling Memaafkan

Pertemuan antara Dini Pitria dan siswa berinisial Indra Lutfiana Putra (17) difasilitasi langsung oleh Gubernur Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang. Dalam pertemuan tersebut, keduanya menyatakan saling memaafkan tanpa kehadiran orang tua siswa. Indra didampingi oleh wali kelasnya.

 “Saya minta maaf atas kesalahan saya,” ucap Indra.

Dini kemudian merespons dengan permintaan maaf serupa serta harapan agar peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak.

“Ibu maafkan, dan ibu juga minta maaf atas kata-kata ibu. Semoga di hati Indra bisa ikhlas,” tuturnya.

Penyelesaian secara damai ini menjadi penutup dari ketegangan yang sempat melanda sekolah tersebut, sekaligus menandai komitmen Pemerintah Provinsi Banten untuk memperkuat sistem pembinaan di lingkungan pendidikan.

Ke depan, Dinas Pendidikan Banten berencana memperkuat program pelatihan etika dan komunikasi bagi tenaga pendidik agar kejadian serupa tidak terulang. Pemerintah juga menekankan pentingnya sinergi antara guru, siswa, dan orang tua dalam menjaga iklim pendidikan yang sehat dan humanis.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut