Bukan Cuma Anjing, 5 Hewan Ini Juga Bisa Menularkan Rabies: Nomor 3 Sering Diabaikan!
LEBAK, iNewsLebak.id — Rabies adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pusat karena infeksi virus. Rabies paling sering ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Ini karena virus penyebab rabies terdapat dalam air liur hewan serta jaringan saraf dan beberapa organ lainnya.
Satu-satunya hewan yang dapat menularkan rabies adalah mamalia. Karena manusia adalah mamalia, maka manusia juga dapat tertular rabies. Jika tidak diobati, rabies pada manusia selalu berakibat fatal.
Hampir semua mamalia bisa menularkan rabies. Meskipun begitu, beberapa di antaranya lebih berisiko membawa rabies daripada mamalia lainnya. Dengan memahami risiko rabies yang ditimbulkan oleh berbagai hewan, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga dirimu tetap aman. Berikut adalah beberapa hewan yang paling sering menularkan rabies.
Rakun adalah hewan penyumbang kasus rabies terbanyak, yaitu sekitar 30 hingga 40 persen. Mengidentifikasi rakun yang terinfeksi rabies itu mudah, karena mereka menunjukkan berbagai bentuk perilaku abnormal. Rakun terkenal dengan kepribadiannya yang manis dan penuh rasa ingin tahu. Mereka juga cenderung ramah dengan manusia, terutama jika menginginkan makanan
Namun, rakun yang terinfeksi mungkin tampak mengalami disorientasi atau sakit. Tanda yang harus diwaspadai adalah keluarnya busa di mulut. Seiring berkembangnya penyakit, rakun menjadi semakin mengalami kesulitan dalam bernavigasi, sehingga mereka kesulitan berjalan dan bernapas. Rakun rabies juga bisa menjadi sangat agresif dan menyerang tanpa peringatan.
Kelelawar adalah salah satu hewan yang paling sering membawa penyakit, termasuk rabies. mereka juga merupakan salah satu pembawa rabies yang paling mungkin. Kelelawar rabies telah ditemukan di banyak negara.
Mungkin lebih sulit untuk mengetahui apakah kelelawar mengidap rabies atau tidak. Namun, kelelawar yang terbang di siang hari atau kelelawar yang tampaknya tidak dapat terbang mungkin perlu dicurigai. Karena kelelawar adalah salah satu penyebab rabies paling utama, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika kamu telah digigit kelelawar.
Kucing bisa tertular rabies melalui gigitan hewan yang terinfeksi, dan virus tersebut ditularkan melalui air liurnya. Pada kasus yang jarang, penularan juga bisa terjadi tanpa melalui gigitan, yaitu saat air liur atau jaringan saraf hewan yang terinfeksi mengkontaminasi luka terbuka pada kucing atau selaput lendir mata, hidung, atau mulut, sehingga menyebabkan penularan virus.
Gejala rabies pada kucing muncul secara bertahap dan sulit dikenali. Selama 2-4 hari pertama infeksi, kucing mungkin mengalami demam, kurang aktif dibanding hari-hari biasanya, dan penurunan nafsu makan. Gejala cenderung berkembang dengan cepat menjadi kelemahan atau kelumpuhan pada kaki, kejang, kesulitan bernapas, produksi air liur berlebihan, kesulitan menelan, dan perilaku tidak normal.
Anehnya, hewan imut ini menjadi salah satu pembawa virus rabies yang paling banyak. Sekitar 25 persen dari seluruh kasus rabies disebabkan oleh sigung. Mengidentifikasi sigung yang sakit mirip dengan mengidentifikasi rakun yang sakit. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam berjalan, mulut berbusa, pernapasan berat, atau menjadi sangat agresif.
Jika kamu mencurigai ada sigung yang terinfeksi rabies, segeralah menjauh dari sigung tersebut. Selanjutnya, hubungi otoritas satwa liar setempat agar sigung tersebut dapat segera ditangkap dan ditangani.
Di Indonesia, anjing menjadi salah satu hewan pembawa rabies yang paling ditakuti. Tanda-tanda fisik rabies pada anjing yang harus diwaspadai antara lain demam, kesulitan menelan, air liur berlebihan, jalan terhuyung-huyung, kejang, dan bahkan kelumpuhan.
Seiring berkembangnya virus, anjing dapat bertindak seolah-olah mereka terlalu terstimulasi. Artinya, cahaya, gerakan, dan suara bisa berdampak negatif pada perilakunya.
Editor : Imam Rachmawan