LEBAK, iNewsLebak.id – Kelangkaan minyak goreng besutan pemerintah yang diluncurkan tahun lalu, MinyaKita, juga dialami warga di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten. Sekalipun ada, harga jual melonjak hingga Rp17.500 per liter.
Padahal pemerintah menetapkan menetapkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter. Kelangkaan dan mahalnya MinyaKita yang terjadi di pasaran membuat para konsumen beralih ke minyak goreng curah.
Seperti di Pasar Malingping, Lebak, Banten, sejak sebulan terakhir stok MinyaKita langka bahkan nyaris tidak ada. Pantauan tim iNewsLebak.id, dari sekian banyak toko hanya satu toko saja yang masih menjual MinyaKita, itu pun hanya ada beberapa kemasan saja.
“Sudah sebulan ini langka, padahal sudah pesan lama tapi barangnya tidak dikirim-dikirim. Stok yang ada sekarang itu pun hanya beberapa liter saja, belinya di Serang,” kata Darmi, salah satu pedagang, Kamis (23/2/2023).
Dengan kekosongan MinyaKita, lanjut Darmi, para pembeli memilih minyak curah yang harganya lebih murah, “Yang laku malah minyak curah, harganya Rp14 ribu per liter. Kalau kemasan botol (minyak curah) harganya Rp15 ribu,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Camat Malingping Usep Atori, saat ditemui di kantornya menanggapi kelangkaan MinyaKita yang terjadi di Pasar Malingping dan sekitarnya disebabkan pasokan yang terbatas. Untuk itu pihaknya akan mendorong Pemkab Lebak untuk melakukan operasi pasar.
“Kami akan melakukan pengajuan operasi pasar kepada dinas terkait, khususnya di sejumlah titik di Kecamatan Malingping. Mudah-mudahan bisa dilaksanakan sebelum bulan puasa,” kata Usep, Kamis siang.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait