LEBAK, iNewsLebak.id – Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Musa Weliansyah, merespon aksi kekerasan yang terjadi dalam laga final kompetisi sepak bola “Hasbi Jaya Baya Cup 2023” yang berlangsung di Desa Kadujajar, Kecamatan Malingping, Lebak, Banten, Minggu (4/6) sore.
Dalam keterangannya kepada tim iNewsLebak, Musa sangat menyayangkan terjadinya aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh pemain kesebelasan Badak Hitam kepada penonton atau supporter, hingga menyebabkan terjadinya korban luka.
“Saya sangat menyayangkan pertandingan final yang seharusnya sangat menjunjung tinggi sportivitas, malah dinodai dengan aksi tak terpuji seperti yang kita lihat dalam video viral di media sosial,” ungkap Musa, Minggu (4/6) malam.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh Anggota Fraksi PPP ini, kesebelasan Badak Hitam disinyalir pemainnya merupakan anggota TNI dari salah satu batalyon yang berada di Kabupaten Lebak, Banten, dibawah naungan TNI Angkatan Darat (AD).
“Open turnamen seperti itu, setahu saya harus ada izin atasan, dalam hal ini Pangkostrad atau kepala satuan dibawahnya. Intinya, saya sangat menyayangkan apa yang terjadi dalam laga final tadi, dan harus diusut tuntas oleh pihak yang berwenang,” tegas Musa.
Tak hanya itu, legislator yang kabarnya akan maju sebagai Bacaleg DPRD Provinsi Banten ini, juga meminta pihak panitia bertanggungjawab karena diduga tidak selektif dalam melakukan seleksi kesebelasan yang ikut dalam kompetisi tersebut.
“Apakah mereka melampirkan izin atasan atau tidak. Karena jika memiliki izin resmi, harusnya saat pertandingan diawasi oleh Polisi Militer,” tandas Musa.
Seperti diberitakan sebelumnya, viral di media sosial video yang memperlihatkan pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) antara kesebelasan Badak Hitam vs PSBC Cireret berlangsung ricuh.
Dalam video, terlihat aksi kejar-kejaran antara pemain dan supporter. Bahkan salah satu pemain berkostum gelap, menendang seseorang yang diduga supporter tepat di depan gawang hingga terjatuh.
Suasana di lapangan sempat chaos, bahkan ada penonton yang naik ke panggung dan menyatakan tidak terima adanya tindak kekerasan yang dialami salah satu supporter, "Kami tidak terima, kami tidak terima ada saudara kami yang dianiaya," tegas orang tersebut.
Hingga akhirnya pertandingan pun dihentikan sementara, setelah petugas TNI dan Polri berusaha menenangkan massa. Usai ricuh yang terjadi, laga final tersebut dilanjutkan dengan adu penalty yang akhirnya dimenangkan oleh kesebelasan Badak Hitam.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait