TANGERANG, iNewsLebak.id - Tokoh budaya yang digadang-gadang menjadi calon kuat Gubernur Banten Ratu Ageng Rekawati menghadiri Lomba Tabuh Bedug di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (21/4/2024) malam.
Kehadiran Ratu Ageng Rekawati yang akrab disapa Bunda Reka disambut meriah dengan Pantun Palang Pintu bernuansa Betawi, disaksikan ribuan warga yang menghadiri festival dan menanti kehadirannya sejak sore hari.
Bunda Reka dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan Festival Tabuh Bedug Pangkalan yang diproyeksikan menjadi kalender budaya tahunan di Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
"Saya mengapresiasi festival budaya ini, sekaligus bangga kepada warga Desa Pangkalan yang kompak dan antusias menghadirkan budaya-budaya khas Banten. Di sini ikon budaya tampak dijaga sekali, yang menunjukkan warganya cinta Banten seperti Jawara," ungkap Ratu Ageng Rekawati yang juga Ketua Harian DPP Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN).
Dia mengatakan, Banten memang dikenal sebagai Tanah Jawara tetapi bukan jawara yang petantang-petenteng atau identik dengan premanisme.
"Jawara Banten adalah jalinan atar warga yang menjaga warganya. Jawara dididik para alim ulama untuk menjaga ulama dan umara. Jadi mari kita jaga marwah nama Jawara di Banten," ujarnya.
Ratu Ageng Rekawati menambahkan, Banten adalah daerah multi-kultural yang kaya dengan aneka ragam budaya. Dari delapan kota/kabupaten di Banten, tuturnya, budayanya berbeda-beda, bahkan bahasanya juga beda-beda.
"Maka itu kita harus bersama-sama menjaga Banten yang kental dengan agama dan budaya. Agama dan budaya itu sejalan, sebab seni budaya adalah aplikasi dari agama. Budaya artinya berbudi dan berdaya. Apapun yang diajarkan budaya adalah suatu keindahan dan mengajarkan hal-hal yang baik," kata Bunda Reka.
Menurut dia, bangsa yang bermartabat adalah bangsa yang mengangkat harkat dan martabat budayanya sendiri. Oleh karena itu, warga Banten pasti bangga karena kaya akar budaya dan religius.
"Budaya adalah ikon bangsa, jika hilang budayanya maka hilanglah sejarahnya. Maka mari kita jaga dan lestarikan," ujarnya.
Menurut dia, Festival Tabuh Bedug Pangkalan menunjukkan semangat masyarakat Kabupaten Tangerang khususnya Desa Pangkalan Teluknaga untuk membangun daerahnya melalui kegiatan seni budaya.
"Festival ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat Pangkalan khususnya serta Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten pada umumnya. Mudah-mudahan masyarakat di sini semakin sejahtera, lebih modern, harmonis dan humoris," ujar Bunda Reka.
Usai sambutan, Ratu Ageng Rekatama menerima cindera mata berupa plakat dari Kepala Desa Pangkalan Ahmad Muhrim. Acara Festival Tabuh Bedug Pangkalan ke-2 juga dihadiri oleh Camat Teluknaga, sejumlah pimpinan daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda setempat.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait