Jembatan di Bendungan Cisiih Ambruk, Tim SDA Segera Lakukan Langkah

U Suryana
Tampak keberadaan Bendungan Daerah Irigasi (DI) Cisiih, di Desa Situregen Kecamatan Panggarangan, mengalami bocor dan jembatannya ambruk, Minggu 2 Juni 2024 / foto: istimewa

LEBAK, iNewsLebak.id - Bendungan Daerah Irigasi (DI) Cisiih di Desa Situregen Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak, Banten, mengalami bocor. Senin pagi (3/6/2024).

Kondisi Bendungan DI Cisiih tersebut diperparah dengan jalan yang berada di atas jembatan bendungan ambruk dan fasilitas aliran air ke persawahan mengalami terganggu.

Diketahui, bendungan dan DI yang sebelumnya ini adalah limpahan dari pengelolaan Pemkab Lebak ke Pemerintah Provinsi Banten, termasuk yang membangun terakhir dan desainnya. 

Kepala OP Sumber Daya Air (SDA) PUPR Provinsi Banten Wilayah Selatan, Kuncoro kepada wartawan membenarkan kejadian tersebut. Dan pihaknya mengaku secepatnya akan melakukan perapian dan pembongkaran demi keselamatan dan menghindari hal-hal lain yang lebih membahayakan.

"Itu bangunan dan desain DI Cisiih ini awalnya milik Pemkab Lebak yang dilimpahkan ke provinsi. Dan saat ini kita akan segera memperbaiki secara total," ujarnya.

Kuncoro menyebut, pihaknya sudah memprediksi sejak awal terkait keberadaan Bendungan DI Cisiih yang terakhir dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.

"Untuk Bendung Cisiih sebelumnya sudah terprediksi gejala kerusakan pada lantai mercu akibat usia bangunan dan adanya penurunan tanah pada area mercu bendung. Upaya kita menanggulangi dengan membangun bendung sementara dengan menggunakan bronjong agar air bisa masuk ke intake irigasi dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat petani sawah," terang Kuncoro.

Kata Kuncoro, bangunan bendung baru akan dibangun dengan mempertimbangkan pemenuhan tuntutan tepat mutu, dan berharap masyarakat sekitar bisa mendukungnya sehingga program ini bisa terealisasi.

Menurut Kuncoro, pihaknya saat ini tengah mengupayakan agar saluran irigasi ke persawahan tetap bisa normal, karena yang terpenting dari irigasi tersebut adalah bagaimana sawah teraliri air.

"Upaya kita saat ini mengendalikan pengairan irigasi agar tetap normal. Jadi konsentrasi penanganan kita yaitu lebih ke penormalan pengairan, sehingga persawahan petani tetap bisa teraliri. Jadi saat ini yang kita tangani itu dulu, bukan ke penanganan bendungan utama, karena yang itu harus perbaikan total," ungkap Kuncoro.

Sementara secara teknis, Kuncoro pun menjelaskan akan memperbaharui sesuai karakteristik kondisi area bendungan yang nanti akan disesuaikan.

"Kita akan perbaharui kembali dengan pertimbangan mercu dan kolam olak yang tepat dengan lokasi Cisiih dengan karakteristik geoteknik (daerah sesar) terhadap stabilitas bendung, batuan dasar sungai dan jenis angkutan sedimen dominan fraksi kerakal bongkah," jelasnya.

Editor : U Suryana

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network