LEBAK, iNewsLebak.id – Kabar mengejutkan datang dari Partai Golkar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari jabatan Ketum Golkar, Sabtu (10/8/2024).
Mundurnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto akan disampaikan secara resmi dalam rapat pleno Partai Golkar yang akan digelar, Selasa (13/8/2024) mendatang.
Diketahui, Airlangga meneruskan kepemimpinan Setya Novanto yang terjerat kasus korupsi. Beliau telah memimpin Golkar sejak 2017.
Posisi Ketum Golkar selanjutnya akan diisi oleh Plt. "Kita tunggu ya resminya.... Mungkin karena akan fokus di pemerintahan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Dito Ariotedjo, Minggu (11/8/2024).
Mundurnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto ini sontak memunculkan sejumlah spekulasi. Menurut salah seorang pengamat politik lokal, Lazarus Sandy, kabar ini makin menguatkan signal ada kekuatan besar yang akan memegang kendali Partai Golkar paska Airlangga Hartarto mundur.
“Mundurnya Airlangga Hartarto terjadi sebelum transisi kepemimpinan Jokowi ke Prabowo. Apalagi sudah lama santer informasi yang beredar, bahwa Jokowi ‘tertarik’ pada Partai Golkar,” ungkap Sandy, Minggu (11/8/2024).
Namun, Sandy berpendapat bisa saja Jokowi mendorong anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka dengan memberi restu maju sebagai kandidat kuat Ketua Umum Partai Golkar.
“Hari ini saja beredar informasi, Koalisi Muda Pembaharuan Golkar (KMPG) yang akan mendeklarasikan Gibran sebagai Ketum Golkar 2024 – 2029. Signal bahwa Jokowi akan ‘menguasai’ Golkar makin jelas,” papar Sandy.
Hal ini dianggap wajar, karena Gibran sebagai Wakil Presiden terpilih butuh supporting dari kekuatan besar di parlemen, “Dengan menjadi Ketum Golkar, Gibran akan makin ‘pede’ karena punya barisan kuat di parlemen. Dinamika politik yang terjadi saat ini memang penuh dengan invisible hand,” pungkas Sandy.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait