"Ya di lokasi sana bor sumur sampai 70-80 meter belum ada air. Makanya dipindahkan ke sini, tapi meskipun di sungai, kita tetap gali dan dalam pak, sampai dada. Kalau bronjong fungsinya agar mesin pompa ga terbawa ketika air sungai tinggi atau banjir," jelas seorang pekerja yang tidak mau disebutkan namanya.
Menyikapi hal tersebut, Agus Rusmana dari LSM Ombak menuding perencanaan hingga pelaksanaan dianggap gagal.
"Bagaimana sistem perencanaannya sumur bor dua lokasi gagal, bahkan sampai pindah ke sungai. Lalu pelaksanaannya seperti apa, tentunya ini ada RAB yang dirubah. Penentuan lokasi saja sampai carut marut seperti itu," tegasnya.
Sementara itu, Bucek menambahkan menurutnya sudah banyak kejanggalan sejak awal pada SPAM PUPR Kabupaten Lebak, untuk itu pihaknya meminta pihak terkait ikut menelusuri kejanggalan tersebut.
"Kita minta pihak konsultan, Dinas PUPR dan Inspektorat Kabupaten Lebak awasi dan evaluasi pengerjaan ini secara sungguh-sungguh. Jangan tutup mata dan terima laporan bagus dari bawah saja, apalagi terkesan proyek ini ada penguasa yang melindungi," ungkapnya, Minggu 8 September 2024.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait