LEBAK, iNewsLebak.id - Sahur merupakan salah satu sunnah dalam ibadah puasa yang dianjurkan karena memiliki banyak manfaat. Namun, apakah boleh puasa tanpa sahur? Apakah puasanya tetap sah atau justru tidak diperbolehkan? Simak penjelasan lengkapnya mengenai waktu dan sunah sahur serta dampak puasa tanpa sahur agar ibadah tetap lancar dan penuh keberkahan.
Saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, sahur sering dianggap sebagai momen penting untuk mempersiapkan energi sepanjang hari.
Sahur saat puasa juga menjadi kesempatan untuk mendapatkan keberkahan, karena selain mengikuti anjuran Rasulullah, sahur juga membantu menjaga stamina selama berpuasa.
Namun, ada kalanya seseorang tidak sempat atau bahkan sengaja melewatkan sahur. Alasannya beragam, mulai dari kesiangan, tidak merasa lapar, hingga terbiasa puasa tanpa sahur.
Jadi untuk mengetahui, apakah boleh puasa tanpa sahur? simak pembahasan berikut ini.
Apakah Boleh Puasa Tanpa Sahur?
Dilansir dari laman, Nahdlatul Ulama Rasulullah saw bersabda dalam riwayat Al-Bukhari Muslim:
تَسَحَّروا فإن في السُّحُور بركة
Artinya: “Makan sahurlah kamu, sesungguhnya pada makan sahur terdapat keberkahan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah menganggap penting makan sahur dan memerintahkannya, namun perintah makan sahur ini tidak sampai derajat wajib. Sehingga orang yang puasa namun tidak makan sahur maka hukum puasanya tetap sah.
Waktu dan Sunah Sahur
Ilustrasi Apakah Boleh Puasa Tanpa Sahur? Simak waktu dan sunah sahurnya. (Foto: Freepik)
Waktu yang disunnahkan untuk makan sahur berlangsung dari tengah malam hingga menjelang fajar. Jika seseorang makan sebelum pertengahan malam, maka tidak termasuk dalam sahur yang disunnahkan, sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Bakri dalam kitab I’anatut Thalibin.
Sementara itu, jika sahur dilakukan saat fajar telah tiba, maka puasanya dianggap batal. (Utsman bin Muhammad Syatha Al-Bakri, I’anatut Thalibin, [Beirut, Darul Kutub Al-’Ilmiyah: 2018], Juz II, halaman 409).
Selain itu, dianjurkan untuk mengakhirkan sahur hingga mendekati waktu fajar, namun tidak terlalu dekat sehingga menimbulkan keraguan apakah waktu sahur masih berlaku atau sudah berakhir.
Mengenai hal ini, Nabi SAW bersabda dalam riwayat Imam Ahmad:
لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ وَأَخَّرُوا السُّحُورَ
Artinya: “Umatku akan selalu dalam kebaikan manakala menyegerakan berbuka puasa, dan mengakhirkan sahur.” (HR Ahmad).
Rasulullah saw ketika berpuasa mengakhirkan makan sahurnya dengan jarak antara selesai sahur beliau dengan waktu subuh kurang lebih setara lamanya bacaan 50 ayat.
Jika dihitung dengan satuan menit, maka makan sahur sebaiknya sudah selesai kurang lebih 15 menit sebelum fajar. (Hasan Al-Kaf, Taqrirat As-Sadidat, [Tarim, Darul Ilmi wad Da’wah: 2003], halaman 444).
Di dalam kitab Anwarul Masalik disebutkan:
ويندبُ السُّحورُ وإنْ قلَّ، ولوْ بماءٍ، والأفضلُ تأخيرُهُ ما لمْ يخف الصبحَ
Artinya: “Disunahkan makan sahur walaupun sedikit, dan yang paling utama adalah menundanya selama tidak khawatir datangnya waktu Subuh.” (Muhammad Zuhri Al-Ghamrawi, Anwarul Masalik, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2012], halaman 161).
Dampak Puasa Tanpa Sahur
Setelah mengetahui apakah boleh puasa tanpa sahur, untuk mengetahui dampak kesehatan apabila tidak melakukan sahur saat puasa simak penjelasan berikut ini:
1. Cepat Lelah dan Lemas
Tanpa sahur, tubuh tidak mendapatkan asupan energi yang cukup, sehingga lebih cepat merasa lelah dan lemas saat menjalani aktivitas harian.
2. Menurunnya Konsentrasi
Kurangnya asupan nutrisi sebelum berpuasa dapat memengaruhi fungsi otak, menyebabkan sulit fokus dan menurunkan produktivitas.
3. Risiko Dehidrasi
Sahur menjadi momen penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Jika dilewatkan, tubuh lebih rentan mengalami dehidrasi, terutama saat berpuasa dalam cuaca panas.
4. Gangguan Pencernaan
Melewatkan sahur dapat membuat perut kosong dalam waktu yang lebih lama, berpotensi meningkatkan risiko asam lambung naik atau maag kambuh.
5. Penurunan Massa Otot
Tidak adanya asupan protein saat sahur dapat menyebabkan tubuh mulai memecah otot sebagai sumber energi, yang dalam jangka panjang bisa berdampak pada kesehatan otot.
6. Metabolisme Menurun
Ketika tubuh tidak mendapatkan makanan dalam waktu lama, metabolisme dapat melambat sebagai respons untuk menghemat energi, yang bisa berdampak pada penurunan daya tahan tubuh.
Jadi, apakah boleh puasa tanpa sahur? Secara hukum, puasa tetap sah meskipun tanpa sahur. Namun, dari segi kesehatan, melewatkan sahur bisa berdampak negatif pada tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap makan sahur dengan menu bergizi seimbang agar tubuh tetap bertenaga selama berpuasa.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait