Meriahnya Ngadu Tabeh Bedug, Tradisi Warga Lebak yang Menghidupkan Suasana Ramadhan

Aulianisa
Warga Kampung Pojok menggelar tabeh bedug di Musholla Al-Mukhlisin. (Foto: Istimewa)

LEBAK, iNewsLebak.id - Bulan Ramadhan di Kabupaten Lebak, Banten, tidak hanya diwarnai dengan ibadah puasa dan kegiatan keagamaan lainnya.

Ada satu tradisi unik dan meriah yang selalu dinantikan oleh masyarakat setempat, yaitu Ngadu Tabeh Bedug. Tradisi ini merupakan ajang adu keterampilan menabuh bedug antar kampung, yang menghadirkan suasana semarak dan kebersamaan selama bulan suci.

Ngadu Tabeh Bedug, secara harfiah berarti "mengadu tabuhan bedug," adalah sebuah tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun di Kabupaten Lebak. Salah Satunya yang dilakukan oleh warga Kampung Pojok, Desa Curug Badak, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten.

Biasanya, tradisi ini dilaksanakan setelah shalat Tarawih atau menjelang waktu sahur. Para peserta, yang terdiri dari perwakilan setiap kampung, berkumpul di sebuah lokasi yang telah disepakati, biasanya di lapangan terbuka atau di depan masjid.

Setiap kelompok kemudian menampilkan kebolehannya dalam menabuh bedug. Mereka tidak hanya sekadar memukul bedug, tetapi juga menciptakan berbagai macam variasi ritme dan tabuhan yang menarik dan memukau.

Penampilan mereka dinilai berdasarkan kekompakan tim, kreativitas tabuhan, dan juga semangat yang mereka tunjukkan.

Tradisi Ngadu Tabeh Bedug bukan hanya sekadar hiburan semata. Lebih dari itu, tradisi ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Lebak.

Pertama, Ngadu Tabeh Bedug menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga kampung. Melalui kegiatan ini, warga dari berbagai usia dan latar belakang dapat berkumpul, berinteraksi, dan saling mengenal lebih dekat.

Kedua, tradisi ini juga menjadi wadah untuk melestarikan seni dan budaya lokal. Bedug, sebagai salah satu alat musik tradisional, memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. 

Dengan adanya Ngadu Tabeh Bedug, generasi muda Lebak dapat mengenal, mempelajari, dan mencintai seni tradisi mereka sendiri.

Ketiga, Ngadu Tabeh Bedug juga memiliki nilai religius. Suara bedug yang ditabuh dengan semangat dan kegembiraan dapat membangkitkan semangat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, tradisi ini juga menjadi pengingat waktu sahur, sehingga membantu masyarakat untuk menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik.

Pelestarian tradisi ngadu tabeh bedug sangat diharapkan warga, karena merupakan cara untuk menghormati warisan budaya leluhur sekaligus menjaga keharmonisan antarwarga.

Dengan semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap tradisi, masyarakat Lebak terus menjaga dan melestarikan Ngadu Tabeh Bedug sebagai bagian tak terpisahkan dari bulan Ramadhan.

Tradisi ini bukan hanya sekadar warisan budaya, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Lebak.

 

 

 

Editor : Imam Rachmawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network