LEBAK, iNewsLebak.id - Pedagang kelapa muda di rangkasbitung mengakui jika omzet penjualan pekan terakhir ini saat musim kemarau meningkat karena cuaca yang panas sehingga permintaan konsumen meningkat.
Seorang pedagang kelapa muda, Maman (50) mengatakan jika omzet mengalami kenaikan sebanyak 2,5 juta dari biasanya.
"Sepekan terakhir ini omzet kami rata-rata Rp4 juta dari sebelumnya Rp1,5 juta per hari," kata Maman (50), seorang pedagang kelapa muda, pada Selasa, (13/05/2025).
Pada saat musim kemarau, minum kelapa muda merupakan minuman alami yang menyegarkan. Harga kelapa muda untuk satuan seharga Rp 10 ribu per butir, dan sehari dapat menghabiskan sekitar 400 buah kelapa.
Maman juga mensyukuri pendapatan yang meningkat pada saat musim katanya.
“Kami bersyukur setiap kemarau omzet meningkat,” katanya.
Sementara itu, pedagang kelapa muda di Jalan Siliwangi, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengungkapkan bahwa sejak memasuki musim kemarau, penjualan mereka meningkat drastis hingga mencapai 700 butir per hari dengan omzet Rp7 juta, naik dari sebelumnya yang hanya Rp2 juta per hari.
Yayah (55), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengungkapkan bahwa saat musim kemarau, ia dan keluarganya rutin membeli hingga empat butir kelapa muda setiap hari. Menurutnya, kelapa muda lebih menyegarkan dan menyehatkan dibandingkan minuman lain.
"Kami minum kelapa muda itu bisa menyehatkan tubuh dan terasa segar dan jika kemarau tidak cepat haus," katanya.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan, pihaknya sudah melakukan pembinaan kepada kelompok tani agar mengembangkan peremajaan perkebunan kelapa karena saat ini terjadi kelangkaan.
"Kami berharap petani bisa mengembangkan peremajaan kelapa agar bisa terpenuhi permintaan konsumen," pungkasnya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait