Menguak Penyebab Pandeglang Jadi Kabupaten Termiskin di Provinsi Banten, Apa yang Salah?

Aulianisa
Alun-alun Pandeglang. (Foto: Istimewa)

LEBAK, iNewsLebak.id - Kabupaten Pandeglang, yang terletak di ujung barat Pulau Jawa dan pernah menjadi bagian penting Kerajaan Banten Lama, kini tercatat sebagai kabupaten termiskin di Provinsi Banten dengan angka kemiskinan tertinggi mencapai sekitar 9,18 persen pada tahun 2024.

Kondisi ini sangat ironis mengingat Pandeglang memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun masih menghadapi tantangan besar dalam pembangunan ekonomi dan sosial.

Faktor Penyebab Kemiskinan di Pandeglang

Beberapa faktor utama yang menyebabkan Pandeglang menjadi wilayah dengan tingkat kemiskinan tertinggi antara lain:

1. Minimnya akses pendidikan dan kesehatan

Kurangnya fasilitas pendidikan dan layanan kesehatan yang memadai membuat masyarakat sulit meningkatkan kualitas hidup dan produktivitasnya. Pendidikan yang terbatas juga membatasi kesempatan kerja yang layak bagi warga.

2. Tingginya angka pengangguran

Pengangguran terbuka yang masih tinggi menjadi masalah utama yang memperparah kemiskinan karena masyarakat sulit mendapatkan penghasilan tetap.

3. Ketimpangan distribusi bantuan sosial

Program bantuan pemerintah seperti Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu) dan Program Keluarga Harapan (PKH) belum sepenuhnya merata dan tepat sasaran. Kekeliruan data dan kuota penerima bantuan membuat sebagian warga miskin belum mendapat dukungan yang layak.

4. Pengaruh inflasi dan kenaikan harga kebutuhan pokok

Inflasi, terutama kenaikan harga beras dan rokok, turut memperberat beban hidup masyarakat miskin di Pandeglang.

5. Keterbatasan lapangan pekerjaan dan infrastruktur

Stagnasi pembangunan di sektor infrastruktur dan industri menghambat pertumbuhan ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja.

Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menurunkan angka kemiskinan, di antaranya membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) untuk memperbaiki data penerima bantuan sosial dan meluncurkan program Kartu Berkah Sehat (KBS) dan Kartu Berkah Pintar (KBP) yang ditujukan bagi masyarakat yang belum tercover bantuan sebelumnya.

Selain itu, program pemberdayaan ekonomi keluarga difokuskan pada kelompok usia produktif melalui pelatihan, penyediaan modal, dan pendampingan agar masyarakat dapat mandiri secara ekonomi.

Meskipun angka kemiskinan di Pandeglang menunjukkan tren penurunan dari 10,72 persen pada 2021 menjadi sekitar 9,18 persen pada 2024, tantangan masih besar terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pemerintah optimis dapat menurunkan angka kemiskinan di bawah 9 persen bahkan mencapai 8 persen pada 2025 dengan strategi verifikasi data yang ketat dan program-program pemberdayaan yang tepat sasaran.

Kemiskinan di Kabupaten Pandeglang merupakan hasil dari kombinasi faktor struktural seperti keterbatasan akses pendidikan dan kesehatan, tingginya pengangguran, distribusi bantuan sosial yang belum merata, serta dampak inflasi yang membebani masyarakat miskin.

Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya, permasalahan kemiskinan di Pandeglang masih memerlukan perhatian serius dan sinergi program yang lebih efektif agar masyarakat dapat keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan.

 

Editor : Imam Rachmawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network