LEBAK, iNewsLebak.id – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak, Banten, melakukan upaya optimalisasi pelatihan bagi calon pekerja migran Indonesia (PMI) di Lebak melalui penguatan kemampuan komunikasi dengan bahasa asing dan keterampilan tata kelola kerja. Upaya tersebut ditujukan agar calon PMI dapat bekerja secara profesional serta kompeten di luar negeri.
Pelaksana Tugas Kepala Disnaker Kabupaten Lebak Rully Charuliyanto di Lebak, mengatakan bahwa calon PMI mengikuti latihan selama 30 hari serta dibekali pemahaman mengenai kemampuan dalam beradaptasi dengan kebudayaan dan etika kerja sesuai standar negara yang dituju.
“Semua calon tenaga migran di sini mengikuti pelatihan selama 30 hari di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja milik pemerintah daerah," ujar Rully, Rabu (19/11).
Rully turut menuturkan calon PMI yang berasal dari Lebak mayoritas sudah selesai menempuh pendidikan SMP hingga perguruan tinggi dan ditempatkan di beberapa negara tujuan, seperti Malaysia, Jepang, Arab Saudi, Taiwan, Singapura, Turki, Hongkong, Kuwait, Korea Selatan, Qatar, dan Bulgaria.
Pekerjaan yang mereka lakukan juga beragam, tetapi tetap pada sektor formal. Misalnya menjadi perawat di rumah sakit, penjaga toko, pabrik, perawat bayi dan lansia, salon, bengkel, hingga petugas keamanan.
Dalam langkah optimalisasi pelatihan bagi calon PMI, pemerintah juga menggandeng lembaga pendidikan dan keterampilan (LPK) guna memenuhi persyaratan bahwa mereka memiliki kemampuan bahasa dan sertifikasi sesuai negara tujuan.
“Kami minta semua tenaga pekerja ke luar negeri memiliki kemampuan bahasa dan kompetensi serta sertifikasi sesuai permintaan dari negara itu,” jelasnya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
