LEBAK, iNewsLebak.id – Pendapatan daerah Kabupaten Lebak dalam Rancangan APBD (RAPBD) 2026 tercatat menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Data tersebut disampaikan langsung di rapat paripurna DPRD Lebak pada Rabu (19/11).
Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, menyebutkan bahwa target pendapatan daerah tahun 2026 sebesar Rp2.740.293.375.431. Dengan kata lain, angka tersebut mengalami penurunan Rp128.531.928.920 jika dibandingkan dengan tahun 2025.
“RAPBD tahun 2026 direncanakan sebesar Rp2.740.293.375.431 menurun dibandingkan tahun 2025 yakni Rp2.868.825.304.351,” kata Amir, Rabu (19/11).
Amir juga mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) masih memiliki ruang terhadap penyesuaian pendapatan jika peningkatan pendapatan asli daerah tetap eksis.
“Penyesuaian pendapatan daerah masih sangat dimungkinkan seiring adanya peningkatan pendapatan asli daerah dengan tetap memperhatikan potensi riil terkini dan realisasi tahun 2025,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pemerintah akan mengandalkan intensifikasi dan ekstensifikasi, termasuk penggunaan sistem tapping box, aplikasi Simpal untuk pajak daerah dan Web-R guna pengelolaan retribusi daerah. Upaya digitalisasi transaksi penerimaan juga disebut sebagai salah satu langkah yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak dalam optimalisasi pendapatan daerah.
Pemda diharapkan dapat memanfaatkan dukungan percepatan elektronifikasi transaksi sebagai instrumen pendukung dalam optimalisasi penerimaan daerah dari sektor pajak dan retribusi.
Langkah tersebut akan disertai dengan koordinasi lintas perangkat daerah, monitoring hingga evaluasi di lapangan, kontribusi dengan mitra dalam penagihan serta optimalisasi pemanfaatan aset.
“Optimalisasi sumber pendapatan lainnya dilakukan lewat pembentukan Satgas PAD,” tutupnya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
