LEBAK, iNewsLebak.id - Sebuah kisah tentang ketulusan dan pengabdian yang panjang menyentuh hati banyak orang di media sosial. Inilah kisah Cacang Hidayat, seorang pegawai honorer di SMP Negeri 2 Cibadak, Lebak, yang telah menjadi penjaga sekolah sekaligus pustakawan selama lebih dari dua dekade.
Cacang, yang tinggal di Kampung Sanding, Desa Sumurbandung, menjalani hidup dalam keterbatasan yang perih. Selama 24 tahun mengabdi tanpa lelah sejak Juni 2001, penghasilan bulanannya tak pernah mencapai satu juta rupiah—hanya berkisar antara Rp550.000 hingga Rp800.000. Dengan gaji setipis itu, ia harus berjuang menghidupi keluarga.
"Awal itu Rp550.000 dan alhamdulillah untuk tahun ini Rp750.000 hingga Rp800.000. Untuk kebutuhan sehari-hari kita semaksimal mungkin bagaimana mengaturnya," tutur Cacang dengan nada penuh syukur, meskipun sang istri harus ikut berjuang mencari nafkah tambahan sebagai ART dan membantu pembibitan jamur.
Rumah tempat ia bernaung, yang dibangun pada tahun 2000, tak pernah tersentuh renovasi karena ketiadaan biaya. Kondisinya sangat memprihatinkan, bahkan sempat ditimpa bencana ketika pohon tumbang merusak atapnya. Rumah itu menjadi simbol nyata dari perjuangan seorang abdi negara yang tulus, namun terlupakan.
Sinar Harapan Setelah Viral
Namun, takdir baik akhirnya menyapa. Setelah kisah pengabdian Cacang yang mengharukan ini viral, hati Pemerintah Kabupaten Lebak tergerak. Melalui Dinas Pendidikan dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lebak, tim segera mendatangi kediamannya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Lebak, Iyan Fitriyana, menyampaikan kabar yang disambut haru. Meskipun rumah Cacang terkendala antrean panjang program di Dinas Perumahan sehingga belum terakomodasi di anggaran resmi 2025, Pemerintah Daerah menjamin akan segera bertindak.
"Pak Bupati melalui berbagai perangkatnya sudah datang ke lokasi dan insyaallah akan melaksanakan pengerjaan pembangunan rumah Pak Cacang sebagai penjaga sekolah," ucap Iyan.
Kini, setelah 24 tahun mendedikasikan hidupnya untuk menjaga aset dan ilmu di sekolah, Cacang Hidayat akhirnya akan mendapatkan rumah yang layak. Ini adalah hadiah atas kesabaran, keikhlasan, dan pengabdian panjang seorang honorer yang tak kenal lelah, membuktikan bahwa ketulusan hati sejati pasti akan mendapat balasan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
