LEBAK, iNewsLebak.id - Aliansi Gerakan Rakyat Melawan (GERAM) yang terdiri dari Mahasiswa Taktis Demokratis Wanasalam (MATADEWA) Kumala PW Rangkasbitung dan Keluarga Mahasiswa Citorek (Kumacitor), menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD dan Bupati Lebak, Kamis (25/5/2023).
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap Dinasti Jayabaya yang telah memimpin Lebak selama hampir 20 tahun tanpa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Menurut Nurdin, korlap aksi, "Hari ini, fakta yang terjadi di Lebak adalah bahwa Dinasti Jayabaya yang telah berkuasa selama hampir 20 tahun hanya membuat Rakyat Lebak menderita," ungkapnya.
Ketua Koordinator Pusat Komunitas Matadewa, Repi Rizali, menyatakan bahwa pemerintahan Iti Jayabaya-Ade Sumardi telah gagal, dan mereka menuntut agar Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi segera mengundurkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lebak, bahkan sebelum penetapan daftar calon tetap.
"Pemerintahan Iti Jayabaya dan Ade Sumardi, yang merupakan produk dari Oligarki Dinasti Jayabaya, sudah terbukti gagal. Oleh karena itu kami mendesak Bupati dan Wakil Bupati Lebak agar segera mundur dari jabatan mereka secepatnya, tidak perlu menunggu penetapan DCT," ungkap Repi Rizali.
Bais, Ketua Umum Kumacitor, juga menyoroti penderitaan yang dialami masyarakat Lebak di bawah kepemimpinan Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi.
"Dibawah kepemimpinan Iti Jayabaya-Ade Sumardi, Rakyat Lebak semakin menderita. Jumlah kemiskinan terus meningkat, tingkat pengangguran tinggi, IPM rendah, dan upah minimum kabupaten yang minim," ujar Bais.
Hingga saat ini, massa aksi masih bertahan di depan kantor Bupati Lebak.
Sekretaris Kumala PW Rangkasbitung, Andrian, menyatakan bahwa mereka akan terus berada di sana sampai tuntutan mereka terpenuhi.
"Kami akan terus berada di depan Kantor Bupati Lebak sampai tuntutan kami terpenuhi," tegas Andrian.
Editor : U Suryana