get app
inews
Aa Text
Read Next : Meski Pasang Badan, Dede Kodir Salahkan Sekwan soal Pagar yang Keropos

Tolak UU Penyiaran, Solidaritas Wartawan Provinsi Banten Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Gedung DPD

Rabu, 12 Juni 2024 | 22:11 WIB
header img
Tolak UU Penyiaran, Solidaritas Wartawan Provinsi Banten Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Gedung DPD / foto: istimewa

SERANG, iNewsLebak.id - Solidaritas Wartawan Provinsi Banten yang tergabung 100 Wartawan menggelar aksi seruan di depan Gedung Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Banten. Guna menolak adanya Undang-Undang Penyiaran di Indonesia. Rabu (12/6/2024).

Ketua Solidaritas Wartawan Provinsi Banten (SWPB), Tri Budi S mengutarakan adanya kekhawatiran bahwa undang-undang yang baru atau revisi terhadap undang-undang yang ada dapat merugikan kebebasan pers, antara lain kebebasan berekspresi, atau kepentingan publik. Aksi tersebut didasarkan beberapa alasan umum mengapa SWPB menolak UU Penyiaran

"Isi Undang-Undang  Penyiaran tersebut dikhawatirkan akan membatasi kebebasan pers dan ekspresi, sehingga media tidak bisa lagi melaporkan berita dengan bebas atau mengkritik pemerintah dan institusi lainnya," ujarnya.

Dikhawatirkan undang-undang tersebut memberikan terlalu banyak kebebasan kepada pemerintah atau badan tertentu atas isi penyiaran, yang dapat digunakan untuk tujuan politik atau penyensoran.

"Kepentingan komersial kekhawatiran bahwa undang-undang tersebut menguntungkan perusahaan media besar atau pemilik modal tertentu, dan merugikan media independen atau lokal yang lebih kecil," ucap Tri.

Sementara, kata Tri, kepentingan publik khawatir bahwa undang-undang tersebut tidak memprioritaskan kepentingan publik atau akses informasi yang merata bagi semua lapisan masyarakat," pungkasnya.

Ketua DPD Pro Jurnalis Media Siber PJS, Timan menambahkan bahwa gerakan penolakan terhadap UU Penyiaran untuk meningkatkan kesadaran dan menekan pemerintah agar merevisi atau membatalkan

UU Penyiaran DPRD merujuk pada undang-undang yang mengatur penyiaran dan media yang mungkin melibatkan DPRD . 

"Hingga saat ini tidak ada undang-undang khusus yang secara eksklusif mengatur tentang penyiaran yang dikeluarkan oleh DPRD. Namun, penyiaran di Indonesia secara umum diatur oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran," ungkap Timan.

Editor : U Suryana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut