Musim Panen Rambutan di Lebak, Ekonomi Masyarakat Meningkat

LEBAK, iNewsLebak.id - Panen Rambutan di Kabupaten Lebak, Banten menjadikan ekonomi di masyarakat daerah tersebut meningkat hingga jutaan rupiah. 

"Kami sangat terbantu pendapatan ekonomi keluarga dengan tibanya musim panen rambutan itu," kata Janari seorang petani kepada wartawan di Kecamatan Maja Kabupaten Lebak, pada Minggu, (02/02/2025).

Panen rambutan tahun ini sangat menguntungkan masyarakat, karena buahnya tumbuh per pohon cukup banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Pendapatan hasil panen rambutan itu dipastikan menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah tersebut mulai dari para petani, buruh pemanjat pohon, buruh pengikat rambutan hingga pengemudi.

Para tengkulak membeli buah rambutan langsung dari pohon dengan harga rata-rata Rp2 juta per pohon.

Bahkan beberapa petani memiliki hingga 70 pohon, sehingga dengan harga tersebut, mereka berpotensi meraup keuntungan hingga Rp140 juta, katanya.

"Kami panen rambutan tahun ini mendapatkan Rp40 juta dari 20 pohon itu, sedangkan tahun lalu hanya Rp10 juta karena banyak yang tidak berbuah," katanya.

Selain itu, panen rambutan tahun ini cukup banyak hingga dari empat pohon mencapai 5.000 ikat dengan harga Rp3.000 per ikat, sehingga pendapatan mencapai Rp15 juta.

Panen rambutan jenis tengkue tahun ini juga sangat diuntungkan, karena harga di pasaran cukup tinggi.

“Kami panen rambutan tengkue tahun ini bisa menghasilkan pendapatan puluhan juta rupiah dari 20 pohon," katanya.

Produksi buah rambutan itu akan dipasok ke Tangerang dan Jakarta dengan dijual per ikat, namun banyak juga pembeli atau pedagang pengecer yang datang ke sini dengan harga Rp3.000/ikat.

Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengatakan bahwa sejumlah kecamatan, termasuk Curugbitung, Maja, Rangkasbitung, Cimarga, Cibadak, dan Sajira, kini tengah memasuki musim panen buah rambutan.

Selama ini, panen rambutan itu cukup meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan mampu mengatasi kemiskinan ekstrem dan pengangguran.

“Kami mendorong agar petani terus meningkatkan mutu dan kualitas rambutan hingga bisa diekspor ke luar negeri," katanya.

Editor : Imam Rachmawan