Harga Gabah di Lebak Anjlok, Petani Desak Pemerintah Bertindak

LEBAK, iNewsLebak.id - Para petani di Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, telah mengalami kesulitan ekonomi dikarenakan harga gabah yang mereka panen terjual dibawah Harga Pokok Produksi (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah.
Harga gabah di tingkat petani Kampung Cipasung, Desa Sukarendah, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, merosot hingga Rp4.500 per kilogram. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram.
Muhit, seorang petani mengaku, bahwa keuntungan dari penjualan padinya masih jauh dari harapan karena harga gabah di tingkat tengkulak sering berubah setiap musim.
“Harganya nah ini masalahnya, di tengkulak paling bagus Rp 5.500 perkilo, tapi kalau gabahnya lagi jelek ya paling Rp 4.000 sampai Rp 4.500 perkilo tergantung kualitas padinya,” terangnya kepada wartawan, Minggu, (23/03/2025).
Terkait kebijakan pemerintah yang mewajibkan petani menjual gabah ke Bulog, ia mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
“Sama sekali enggak tau, karena orang Bulog sendiri enggak pernah ada yang datang kesini,” tuturnya.
Sementara itu, Arif seorang petani dari Kecamatan Wanasalam, juga menyebutkan bahwa harga gabah di daerahnya cenderung tidak stabil. Beberapa tengkulak membeli gabah dengan harga berkisar antara Rp5.800 hingga Rp6.200 per kilogram.
Meskipun demikian, para petani merasa kecewa karena harga yang ditawarkan tengkulak tidak sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto, yang menetapkan harga sebesar Rp6.500 per kilogram.
"Harga gabah berbeda-beda dan tidak sama. Harga tertinggi hanya Rp6.200 per kilogram, tetapi sulit memperoleh harga segitu. Rata-rata, petani menjual gabah seharga Rp5.800 per kilogram," katanya.
Bahkan, para petani mengaku kecewa karena beberapa gabah merek Srikandi tidak diterima oleh tengkulak.
"Ada petani yang menanam gabah merek Srikandi, tapi tidak ada tengkulak yang mau membeli. Saya tidak tahu apa alasannya," katanya.
Sebagai petani, ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk melindungi kesejahteraan mereka, termasuk memperbaiki sistem distribusi gabah dan memberikan dukungan agar petani bisa mendapatkan harga yang lebih baik.
“Kami meminta agar harga gabah di tingkat petani tidak tergerus lebih dalam lagi oleh tekanan pasar yang tidak adil,” pungkasnya.
Editor : Imam Rachmawan