get app
inews
Aa Text
Read Next : Polemik Meja Kursi Sekolah, Hasbi Jayabaya Imbau Perbaikan Fasilitas Jangan Bebankan ke Wali Murid

Smiley Face Moon: Keajaiban Langit yang Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang

Kamis, 01 Mei 2025 | 07:00 WIB
header img
Ilustrasi fenomena smiley face moon, ketahui apa itu smiley face moon?. (Foto: Istimewa)

Susunannya akan tampak agak miring dan kurang simetris akibat perbedaan tingkat cahaya antara Venus dan Saturnus. Meskipun demikian, keistimewaan dan kelangkaan fenomena ini menjadikannya momen langit yang patut disaksikan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melihat Smiley Face Moon? 

Setelah mengetahui apa itu smiley face moon, penting juga untuk memahami kapan waktu yang tepat untuk menyaksikannya. Fenomena ini paling baik diamati sekitar pukul 05.30 pagi, tepat sebelum Matahari terbit di ufuk timur.

Pastikan langit cerah dan pandangan ke arah cakrawala timur tidak terhalang agar formasi wajah tersenyum dapat terlihat dengan jelas.

Fenomena ini bisa disaksikan tanpa perlu alat bantu khusus, cukup dengan mata telanjang, sekitar 30 hingga 45 menit sebelum Matahari terbit pada saat fenomena akan berlangsung. 

Arahkan pandangan ke langit timur, di mana Venus akan tampak paling terang, diikuti oleh Saturnus yang cahayanya lebih redup, serta Bulan Sabit yang hanya menyisakan sekitar 8 persen bagian terang.

Bagi pengamat yang berada di area terbuka tanpa penghalang di horizon timur, fenomena ini akan lebih mudah terlihat. Langit yang cerah akan semakin memperbesar peluang untuk mengamati ketiga objek tersebut dengan jelas.

Asal-usul Smiley Face Moon


Ilustrasi terbentuknya fenomena smiley face moon, ketahui apa itu smiley face moon? (Foto: Istimewa)
 
Beberapa ahli memberikan pendapat nya tentang fenomena smiley face moon, diantara sebagai berikut:
 
Menurut Brenda Culbertson, Duta Sistem Tata Surya NASA/JPL, fenomena ini dapat diamati dari seluruh dunia, asalkan langit cerah dan pandangan ke arah timur tidak terhalang. Ia menyebutkan bahwa formasi ini akan tampak seperti wajah tersenyum di langit, dengan Venus sebagai "mata" yang lebih terang dan Saturnus sebagai "mata" yang lebih redup, serta Bulan sabit membentuk "senyuman" di bawahnya.
 
Fenomena ini juga terkait dengan konsep pareidolia, yaitu kecenderungan otak manusia untuk mengenali pola familiar, seperti wajah, dalam objek acak. Dalam konteks ini, susunan Bulan dan planet-planet membentuk pola yang menyerupai wajah tersenyum, meskipun sebenarnya hanya kebetulan posisi mereka di langit. 
 
Fenomena smiley face moon bukan hanya suguhan visual langit yang langka, tetapi juga pengingat akan keindahan alam semesta yang dapat dinikmati oleh siapa saja, bahkan hanya dengan mata telanjang. 
 
Maka, jika ada kesempatan manfaatkan untuk menyaksikan senyuman langit yang jarang mampir ini sebuah momen sederhana namun menakjubkan dari jagat raya.
 
 

 

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut