get app
inews
Aa Text
Read Next : Ceceran Tanah Truk Picu Kecelakaan di Rangkasbitung, Dua Pengendara Dilarikan ke RS

Festival Karaton Sumedang Larang: Jamasan Pusaka Jadi Puncak Tradisi Sakral

Selasa, 26 Agustus 2025 | 21:15 WIB
header img
Festival Karaton Sumedang Larang / foto: istimewa

SUMEDANG, iNewsLebak.id - Karaton (keraton) Sumedang Larang (KSL)  menghidupkan tradisi leluhur dalam rangkaian Festival Karaton Sumedang Larang. Tradisi tersebut diantaranya, prosesi  Jamasan Pusaka yang digelar khidmat di pelataran Karaton Sumedang Larang,  pada  Minggu – Senin (24-25/8/2025).

Festival yang berlangsung sejak 24 Agustus hingga 7 September ini diawali dengan Nyuguh Ageung, sebuah jamuan agung sebagai wujud syukur masyarakat Sumedang, pada Minggu (24/8/2025). Sehari berselang, perhatian warga tertuju pada ritual jamasan, momen sakral yang selalu menjadi puncak festival.

Dalam prosesi tersebut, sebanyak 27 pusaka karaton dibersihkan dan diruwat. Tujuh diantaranya merupakan pusaka inti peninggalan leluhur, diantaranya: Pedang Kimastak milik Prabu Tajimalela, Keris Ki Dukun milik Prabu Gajah Agung, Keris Panunggul Naga peninggalan Prabu Geusan Ulun, Dua Keris Nagasastra milik Panembahan Sumedang dan Pangeran Kornel, Duhung/Badik Curuk Aul warisan Embah Jaya Perkasa.

Selain itu, dua puluh pusaka lainnya turut dijamas dengan penuh penghormatan oleh para abdi dalem Karaton. Air jamasan yang membasuh pusaka diyakini bukan hanya membersihkan benda, tetapi juga menyucikan hati dan mengingatkan masyarakat pada jejak perjalanan leluhur.

Ketua Panitia Festival, Mahapatih Karaton Sumedang Larang Rd. Lily Djamhur Soemawilaga, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara.

"Alhamdulillah, prosesi Jamasan Pusaka dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW berjalan dengan lancar tanpa hambatan apa pun," ujarnya.

Ia menegaskan, seluruh rangkaian kegiatan terselenggara berkat gotong royong kawargian, tanpa dukungan anggaran dari pemerintah. "Saya menghaturkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat. Atas nama pribadi dan Karaton Sumedang Larang, kami juga mohon maaf bila ada kekurangan," tambahnya dengan tulus.

Tradisi jamasan di Karaton Sumedang Larang tidak sekadar ritual tahunan, melainkan simbol penghormatan kepada warisan leluhur yang terus dijaga dari generasi ke generasi. Melalui festival ini, masyarakat diingatkan kembali bahwa pusaka bukan hanya benda bersejarah, melainkan saksi bisu perjalanan panjang Sumedang sebagai bagian dari peradaban Sunda.

Festival yang masih akan berlangsung hingga 7 September 2025 diharapkan menjadi ruang bersama bagi masyarakat, karaton, dan pemerintah daerah untuk merawat budaya sekaligus menghidupkan kembali sejarah yang melekat pada tanah Sumedang.

Editor : U Suryana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut