Dilema di Tengah Kekosongan Menpora, Ratu Nisya: 1 Detik Pun Negara Tidak Bisa Tanpa Pemuda

Oleh: Ratu Nisya Yulianti, Pemuda Banten, Aktivis Perempuan dan Kepemudaan
BANTEN, iNewsLebak.id - Keputusan Presiden melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih yang berimbas pada pencopotan Dito Ariotedjo dari posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menimbulkan tanda tanya besar di kalangan generasi muda. Kekosongan kursi Menpora bukan sekadar urusan teknis birokrasi, melainkan persoalan serius karena menyangkut arah kebijakan negara terhadap pemuda dan olahraga Indonesia.
Bagi kami, pemuda, kondisi ini menghadirkan dilema. Di satu sisi, kami memahami hak prerogatif Presiden dalam menyusun kabinet. Namun di sisi lain, kekosongan kepemimpinan Menpora dikhawatirkan membuat program kepemudaan dan olahraga berjalan stagnan di tengah kompleksitas tantangan bangsa.
Kami sebagai pemuda merasa bahwa satu detik pun tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan pemuda. Sebab pemuda adalah aset bangsa, tulang punggung peradaban, dan motor penggerak perubahan. Kekosongan kepemimpinan di sektor ini sama artinya membiarkan masa depan berjalan tanpa arah, meninggalkan generasi muda tanpa figur kebijakan yang mampu mendengar, merangkul, dan menggerakkan.
Pemuda saat ini sedang berada di persimpangan jalan: menghadapi arus bonus demografi, derasnya disrupsi teknologi, serta problematika sosial yang kian pelik. Kehadiran seorang Menpora seharusnya menjadi jembatan kebijakan negara dengan aspirasi pemuda, bukan sekadar jabatan administratif yang bisa kosong tanpa arah.
Kami menegaskan, pemuda tidak boleh dipinggirkan. Kekosongan kursi Menpora harus segera diisi dengan sosok yang benar-benar memahami denyut nadi pemuda, progresif dalam memajukan olahraga, serta mampu merawat semangat kebangsaan. Bukan hanya representasi politik, melainkan representasi aspirasi generasi yang akan menentukan wajah Indonesia di masa depan.
Editor : U Suryana