get app
inews
Aa Text
Read Next : Asap Dapur yang Padam dan Rindu Ribuan Siswa di Cihara akan MBG

Klarifikasi Kepsek SMAN 1 Cimarga Terkait Dugaan Kekerasan terhadap Siswa: Saya tidak menendang

Selasa, 14 Oktober 2025 | 16:13 WIB
header img
Spanduk protes siswa SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten. Sumber: Istimewa

LEBAK, iNewsLebak.id – Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, Dini Fitria, memberikan klarifikasi terkait dugaan kekerasan terhadap salah satu siswanya, ILP (17), yang memicu aksi mogok sekolah oleh ratusan siswa pada Senin (13/10).

Dini tidak menampik adanya insiden tersebut, namun menegaskan bahwa tindakan yang dilakukannya bukan bentuk kekerasan, melainkan teguran spontan karena merasa kecewa terhadap perilaku siswanya yang dianggap tidak jujur.

“Saya kecewa bukan karena dia merokok, tapi karena tidak jujur. Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras,” kata Dini saat dikonfirmasi, Senin (13/10).

Menurutnya, kejadian berawal saat dirinya mendapati Indra tengah merokok di sebuah warung yang masih berada di lingkungan sekolah, ketika kegiatan Jumat Bersih berlangsung pada Jumat (10/10). Dari jarak sekitar 20–30 meter, Dini mengaku melihat asap rokok di tangan siswa tersebut.

“Saya panggil dengan suara keras karena jaraknya cukup jauh. Tapi anak itu malah lari. Saat akhirnya saya dekati, dia berusaha menghindar dan tidak mengakui perbuatannya. Dari situ saya spontan menegur dengan keras,” jelasnya.

Dini menegaskan, tindakan yang dilakukan bukan tendangan atau tamparan keras sebagaimana diberitakan. 

“Saya tidak menendang, hanya menepuk bagian punggung. Itu pun karena emosi spontan. Tidak ada luka atau bekas apa pun,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihak sekolah akan mengevaluasi cara komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua agar kejadian serupa tidak terulang. Menurut Dini, tujuan utama pihak sekolah adalah membentuk karakter dan kedisiplinan siswa, bukan justru merusak hubungan antara guru dan murid.

“Kami di sekolah berupaya membentuk karakter anak, bukan merusak. Kalau ada kekeliruan dalam cara saya menegur, tentu akan saya evaluasi,” tutup Dini.

Sebelumnya, sebanyak 630 siswa SMAN 1 Cimarga melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes terhadap dugaan kekerasan yang dialami rekan mereka, Indra. Aksi tersebut sempat membuat kegiatan belajar mengajar di sekolah terhenti sementara.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut