get app
inews
Aa Text
Read Next : Menag Resmikan Masjid dan Gereja di Lebak, Dorong Banten Jadi Teladan Toleransi

Pemkab Lebak Andalkan Inseminasi Buatan untuk Kembalikan Kejayaan Kerbau Lokal

Senin, 27 Oktober 2025 | 12:00 WIB
header img
Petugas Disnakeswan Lebak melakukan inseminasi buatan pada ternak kerbau di Kecamatan Maja untuk mempercepat peningkatan populasi. (Foto: Ilustrasi/Pixabay)

LEBAK, iNewsLebak.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, terus memperkuat program peningkatan populasi kerbau dengan menerapkan teknologi inseminasi buatan (IB). Langkah ini dilakukan untuk mengembalikan kejayaan Lebak sebagai salah satu sentra penghasil kerbau terbesar di Indonesia.

Kepala Bidang Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak, Irvan Pramerta, mengatakan bahwa teknologi IB menjadi solusi efektif dalam mempercepat perkembangbiakan ternak, sekaligus menjaga ketersediaan pasokan daging di daerah.

“Melalui teknologi IB, kami berharap populasi kerbau dapat tumbuh kembali sehingga mampu memenuhi permintaan pasar, terutama saat Idul Fitri dan Idul Adha,” ujar Irvan di Lebak, Minggu (26/10/2025).

Saat ini, populasi kerbau di Kabupaten Lebak tercatat sekitar 5.700 ekor, jauh menurun dibandingkan tahun 2005 yang mencapai 35 ribu ekor. Padahal, pada masa itu Lebak sempat dikenal sebagai salah satu sentra produksi kerbau terbesar di Tanah Air.

Irvan menjelaskan bahwa penurunan populasi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya pemotongan hewan, penjualan ke luar daerah, serta maraknya pencurian ternak. Untuk menekan penurunan lebih lanjut, pemerintah daerah kini mengerahkan petugas lapangan guna memberikan layanan inseminasi buatan langsung ke lokasi peternak.

Ia menambahkan, peternak yang memiliki kerbau dewasa dan menunjukkan tanda birahi dapat langsung mendapatkan layanan IB secara gratis. Langkah ini diharapkan mempercepat masa kebuntingan dan meningkatkan populasi ternak secara signifikan.

Sukardi (55), peternak asal Desa Sindang Mulya, Kecamatan Maja, mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Ia memiliki 25 ekor kerbau yang digembalakan di perkebunan kelapa sawit PTPN VIII Cisalak karena ketersediaan pakan hijau yang melimpah.

“Dengan bantuan IB, kerbau kami bisa berkembang biak lebih cepat. Setiap tahun saya bisa menjual sekitar empat ekor dengan harga rata-rata Rp25 juta per ekor,” ujarnya.

Cerita serupa datang dari Katma (60), peternak asal Leuwidamar, yang kini memiliki 30 ekor kerbau. Dari hasil beternak, ia berhasil meningkatkan taraf hidup keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.

Irvan menegaskan bahwa keberhasilan program IB di Lebak akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat pedesaan yang menggantungkan hidup dari sektor peternakan. Selain memperkuat ketahanan pangan, program ini juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

“Kami optimistis, jika populasi terus meningkat lewat program inseminasi buatan, Lebak bisa kembali menjadi sentra kerbau nasional seperti dulu,” tutupnya.

Editor : Imam Rachmawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut