Dinkes Lebak Gencarkan Skrining TBC di 43 Puskesmas Demi Wujudkan Daerah Bebas TBC 2030
LEBAK, iNewsLebak.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terus mengoptimalkan 43 puskesmas untuk melakukan skrining tuberkulosis (TBC) sebagai langkah memutus mata rantai penularan penyakit menular tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Lebak, Endang Komarudin, di Lebak, Kamis (13/11/2025), mengatakan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mewujudkan Lebak bebas TBC pada 2030. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan dengan memperkuat deteksi dini dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Penyakit TBC sangat bahaya dan menularkan kepada orang lain, sehingga harus diperkuat peran kader dalam deteksi dini, edukasi, serta pendampingan pengobatan hingga tuntas,” katanya.
Endang menjelaskan, selain mengoptimalkan layanan di puskesmas, Dinkes juga menggandeng komunitas dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya skrining serta faktor risiko yang dapat memicu penularan TBC.
Belum lama ini, Dinkes Lebak mendeklarasikan gerakan pencegahan TBC dengan melibatkan camat, kepala desa, kader posyandu, petugas puskesmas, hingga tokoh masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten Lebak.
Ia juga mengimbau masyarakat yang teridentifikasi positif TBC agar patuh menjalani pengobatan selama enam bulan dan tidak merasa malu dalam proses penyembuhan.
“Kita minta kasus TBC bisa sembuh total jika mereka disiplin untuk mematuhi jadwal minum obat,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Endang, anggota keluarga atau teman dekat yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC juga disarankan mengikuti terapi pencegahan selama tiga bulan.
Pemerintah daerah kini tengah memperkuat program penemuan kasus baru, mengingat tren TBC di Kabupaten Lebak masih mengalami peningkatan setiap tahun.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Lebak per 14 November 2025, jumlah terduga TBC yang mendapatkan pelayanan mencapai 30.143 orang (103 persen) dari target 29.290 orang. Adapun kasus TBC yang ditemukan sebanyak 5.456 kasus (90,5 persen) dari target 6.027 kasus, dan kasus TBC anak sebanyak 982 kasus (82 persen) dari target 1.163 kasus.
Sementara itu, penderita TBC yang meninggal dunia tercatat 84 orang, dan terapi pencegahan baru menjangkau 1.757 orang (24 persen) dari target 7.395 orang.
Endang menegaskan, pihaknya akan terus menggencarkan edukasi, memperkuat peran tenaga kesehatan, serta mengajak masyarakat untuk rutin melakukan skrining agar penularan TBC di Lebak dapat ditekan secara maksimal.
Editor : Imam Rachmawan