PAD Banten Tembus Rp5,68 Triliun, Tantangan Tunggakan PKB Masih Menggunung
SERANG, iNewsLebak.id — Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Banten hingga 30 November 2025 tercatat mencapai Rp5,68 triliun atau 82 persen dari target Rp6,93 triliun dalam APBD 2025. Capaian ini dinilai menjadi indikator positif bagi kinerja pendapatan daerah, meski tantangan besar masih tersisa pada tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Kepala Bapenda Banten Raden Berly Rizki Natakusumah mengatakan, realisasi PAD tersebut berkontribusi besar terhadap total pendapatan daerah yang kini telah mencapai Rp8,79 triliun atau 83,74 persen dari target Rp10,50 triliun.
“Pendapatan Asli Daerah masih menjadi penyumbang terbesar, dengan realisasi Rp5,68 triliun atau 82 persen dari target Rp6,93 triliun,” ujar Berly saat ditemui di Kota Serang, Selasa (2/12).
Namun, ia menambahkan bahwa masih ada pekerjaan rumah besar terkait tunggakan PKB. Berdasarkan data Bapenda, sekitar 1,5 juta kendaraan tercatat belum membayar pajak tahunannya.
Tunggakan ini teridentifikasi melalui program pemutihan PKB yang digelar pada April–Oktober 2025. Dari total 2,3 juta kendaraan yang menunggak pada periode 2020–2024, baru sekitar 800 ribu unit yang memanfaatkan program tersebut.
Berly membantah anggapan bahwa program pemutihan tidak berjalan efektif. Menurutnya, program itu justru membantu menampilkan kembali kendaraan yang selama ini tidak pernah terdata.
“Istilahnya bangkit dari kubur. Yang sebelumnya sama sekali tidak membayar, akhirnya membayar. Nah, data yang muncul itu menjadi faktor pendukung bahwa program ini akan berkelanjutan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pemutihan hanyalah tahap awal sebelum diterapkannya kebijakan lanjutan yang lebih tegas bagi para wajib pajak yang masih menunggak.
“Tidak serta-merta pemutihan tidak optimal. Kelanjutannya adalah kami akan lakukan upaya konkret terhadap kendaraan yang seharusnya membayar pajak tahunan,” katanya.
Bapenda kini menyiapkan berbagai strategi teknis untuk menggenjot pendapatan, mulai dari penagihan terarah, integrasi data, hingga langkah penegakan regulasi untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak pada tahun berikutnya.
Berly berharap sisa waktu menjelang akhir tahun dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah, terutama dari sektor PKB yang menjadi salah satu tulang punggung PAD.
“Kami terus pastikan seluruh potensi pendapatan bisa dioptimalkan,” pungkasnya.
Editor : Imam Rachmawan