Sejarah Jumat Agung, Hari Penyaliban Yesus Kristus di Bukit Kalvari

Redaksi
Sejarah hari Jumat Agung / Foto : MNC

Dalam sejarah Jumat Agung, para pemimpin agama menangkap Yesus karena mengaku sebagai putra Allah dan Raja orang Yahudi. Oleh sebab itu, para pemimpin memutuskan untuk menghukum Yesus dengan bentuk hukuman penyaliban.

Yesus pada saat itu dipukuli dan dipaksa agar menjalankan suruhan yang diberi kepadanya. Para pemimpin memaksanya untuk memikul salib kayu yang berat ke bukit Kalvari melewati kerumunan orang yang mencemooh. Hingga akhirnya dipaku pada kayu salib dan meninggal.

Dari kisah sejarah Jumat Agung tersebut, umat Kristen menghormati dengan keputusan Yesus yang sudah menderita dan mati untuk dosa-dosa mereka. Seluruh umat Kristiani, bersedia untuk menghadiri kebaktian yang menceritakan kisah penyaliban Yesus yang menyedihkan.

Penderita dan kematian Yesus merupakan puncak dari rencana Yesus agar dapat menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa. Agar Jumat Agung memiliki makna yang sesuai, jadi diharapkan umat Kristiani dapat memahami sesuatu yang buruk tentang kondisi umat Kristen sebagai manusia yang berdosa.

Hingga pada akhirnya, injil kasih karunia Yesus dan memberikan umat Kristen perasaan yang lega serta keselamatan dalam hidup. Maka, Jumat Agung memiliki makna untuk mengajarkan seluruh umat Kristen tentang pengampunan dari dosa yang sudah dilakukan.

Editor : U Suryana

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network