LEBAK, iNewsLebak.id – Ada yang tak biasa terjadi di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Cuaca berkabut tebal melanda wilayah pesisir Banten selatan ini sejak tiga minggu terakhir.
Bukan kabut seperti halnya di kaki gunung melainkan kabut debu tebal yang diduga berasal dari pabrik semen raksasa yang berada tak jauh dari pusat kecamatan. Banyak warga mulai resah, dan mengeluh.
Kabut tak hanya membuat nafas sesak, jarak pandang saat berkendara pun semakin minim. Belum lagi anak-anak yang mulai terjangkit batuk. Bahkan ibu-ibu mengeluh muncul noda hitam pada pakaian saat dijemur.
Tak sedikit yang berceloteh, suasana Bayah mirip Puncak, Bogor, namun bedanya tidak ada yang berjualan jagung bakar. Media sosial mulai dipenuhi postingan video kabut debu serta curhatan netizen. Intinya mereka mengeluh.
Tak hanya Kecamatan Bayah, kabut debu juga dirasakan warga sampai wilayah kecamatan tetangga, seperti Panggarangan. Kencangnya tiupan angin, terkadang membawa debu pergi lebih jauh lagi.
Dalam video yang diterima redaksi, Camat Bayah sempat melakukan konfirmasi terkait hal ini pada awal Oktober lalu ke pihak pabrik semen. Ada yang mengagetkan, saat perwakilan pabrik menyinggung soal fenomena alam.
“Fenomena alam, dulu saya belajar di sekolah, masuk bulan yang berakhiran ‘ber, ber, ber’. Setahun kan ada dua musim, kemarau dan penghujan,” celoteh salah satu perwakilan pabrik, dalam video.
Pada, Minggu (15/10) sore, warga kembali mengeluh adanya kabut yang semakin tebal. Medsos kembali dibanjiri komentar dan juga keluhan. Usut punya usut, kabut debu tebal disebabkan adanya kerusakan blower di dermaga pelabuhan.
“Ada trouble di pelabuhan. Blower penghisap debu semen rusak dan masih diperbaiki. Saya sudah minta perusahaan mempercepat perbaikan. Dengan Pak Prima PT Cemindo Gemilang,” jelas Camat Bayah, Dadan Juanda, Senin (16/10) siang.
Dadan mengaku sudah lapor ke Bupati, “Saya sudah lapor Ibu Bupati. Dan meminta pihak pabrik membuat skenario dan solusi alternatif penanganan debu, misal pakai terpal,” tambah Dadan.
Redaksi mencoba melakukan konfirmasi kepada PT Cemindo Gemilang, namun hingga berita ini diturunkan belum membuahkan hasil. Tindakan cepat dan solutif dari pabrik penghasil 13,9 juta ton semen per tahun ini, sangat ditunggu warga.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait