Diketahui, dari informasi sebelumnya, Kapal nelayan KM Mugi Jaya pada Jumat 8 Maret 2024 sekira pukul 15.30 WIB berangkat melaut dari Binuangeun menuju daerah tangkap sekitaran Pulau Tinjil, dengan jumlah Anak Buah Kapal (ABK) 4 orang yaitu; Arba, Acil, Anggi dan Masita, semuanya warga Desa Wanasalam, Kecamatan Wanasalam.
Kapal nelayan KM Mugi Jaya yang seharusnya perkiraan Sabtu 9 Maret 2024 sekira pukul 16.00 WIB sudah tiba di Binuangeun, namun hilang kontak.
Selanjutnya, Pada Rabu 13 Maret 2024 sebuah kapal nelayan kehabisan BBM, 4 ABK mencoba berenang ke daratan. 2 ABK berhasil diselamatkan dan sudah di evakuasi ke RS Temon, 2 ABK lainnya yang berenang belum bisa mencapai daratan, saat ini 2 ABK tersebut masih dalam pencarian.
Berdasarkan data kapal, kapal tersebut dari Binuangeun, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, 1 Tekong dan 3 ABK.
Kronologinya bahwa kapal nelayan mengalami mati mesin di perairan Kulon Progo Selatan Pantai Glagah, 4 ABK terjun ke laut dan berenang ke darat, 2 ABK berhasil mendarat sampai ke Dermaga Karangwuni Wates Kulon Progo dengan selamat, dan dirujuk oleh Ambulan Sarlinmas ke UGD RS Rizki Amalia Temon. Untuk 2 ABK lainnya belum sampai daratan, dan saat ini masih dalam pencarian.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait