LEBAK, iNewsLebak.id - Para petani di Kabupaten Lebak, Banten merasakan langsung dampak program pompanisasi yang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengantisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas yang melanda seluruh Indonesia.
Mereka bersyukur saat ini memiliki kecukupan air terutama untuk mempercepat masa tanam yang sempat terhenti akibat kekeringan. Diketahui, Kabupaten Lebak menerima bantuan pompa sebanyak 295 yang tersebar di 28 kecamatan.
“Dari 295 bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian yang belum datang atau terpasang tinggal 34 pompa air. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah dipasang. Bantuan pompa daru Kementerian Pertanian ini langsung ke kelompok tani," kata Kepala Dinas Pertanian Lebak Rahmat, Minggu (8/9/2024).
Menurut Rahmat, pemasangan ratusan pompa air ini untuk mengantisipasi terhadap ancaman darurat pangan dan antisipasi penurunan produksi padi, karena situasi global dan lrediksi kekeringan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Manfaat langsung dirasakan oleh petani yang tergabung Kelompok Tani (Poktan) Cileungsir Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung. Mereka mengaku bersyukur atas bantuan pomp air dari Kementan. Sehingga, meskipun musim kemarau masih bisa melaksanakan tanam padi.
“Alhamdulilah, sekarang sudah ada airnya, jadi bisa nanam lagi. Semoga ke depan hasilnya baik sesuai harapan,” ungka Jarak, salah satu petani.
Program pompanisasi sendiri merupakan sslah satu terobosan untuk mendukung PAT (Perluasan Areal Tanam) melalui pemberian bantuan pompa kepada petani untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari yang 0 menjadi 1 atau yang dari 1 menjadi 2 kali tanam dalam setahun.
Hal tersebut dapat mempercepat tanam guna mengejar ketertinggalan produksi akibat cuaca buruk el nino yang panjang.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, program pompanisasi merupakan salah satu langkah dari Kementan untuk mempercepat peningkatan produksi padi dan jagung.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait