Diplomasi peci ini bisa menjadi media bagi kita untuk semakin menunjukkan eksistensi Indonesia dalam pergaulan dunia. Peci adalah Indonesia. Peci bisa menjadi identitas Indonesia.
Seperti ketika Presiden Prabowo melantik anggota Kabinet Indonesia Maju. Para menteri yang terdiri dari beragam latar belakang agama, semuanya seragam memakai peci. Walau ada juga yang tidak pakai. Pakai kerudung.
Jadi, peci itu bukan hanya domain agama tertentu ya. Apalagi dimaknai bahwa peci menjadi kadar kesalehan seseorang; bahwa semakin melekek make peci dianggap semakin saleh.
Buktinya, kawan-kawan kita yang bukan muslim juga tidak terlarang dan diperbolehkan memakai peci. Makanya gosah heboh saat ada misionaris "berdakwah" sembari mengenakan peci.
Walau kadang peci juga dimaknai sebagai sebuah keadaban. Saat saya menjadi saksi pernikahan anak tetangga tanpa penutup kepala, Kepala KUA menyarankan, "Sebaiknya menggunakan peci".
"Emang kalau saya tidak pakai peci, kesaksian saya menjadi tidak sah, Pak Kepala?".
"Bukan demikian, Pak. Ini hanya kepantasan saja".
Akhirnya, saya pinjam peci Mang Nasir, yang ukurannya kekecilan dan warnanya sudah pudar.
"Sah!".
Penulis : Ocit Abdurrosyid Siddiq
Editor : Lazarus Sandy
Artikel Terkait