LEBAK, iNewsLebak.id – Penjabat Bupati Lebak Gunawan Rusminto siap kembali membangun jembatan gantung yang ambruk pada Kamis (14/11/2024), yang menghubungkan antar Kecamatan Bojongmanik dan Leuwidamar.
"Kami sudah memerintahkan DPUPR dan BPBD setempat agar bisa direalisasikan pembangunan jembatan gantung itu," katanya, Minggu (17/11/2024).
Jembatan gantung yang ambruk tersebut berlokasi di Desa Parakanbesi, Kecamatan Bojongmanik, dan Desa Bojongmenteng, Kecamatan Leuwidamar. Jembatan ini setiap hari dilintasi ribuan warga setempat karena merupakan satu-satunya akses jalan yang menghubungkan dua kecamatan tersebut, sehingga sangat vital bagi perekonomian masyarakat.
"Kami berharap jembatan gantung itu bisa dibangun secepatnya," jelasnya.
Kepala DPUPR Lebak, Irvan Suyatupika, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan survei di lapangan akibat dampak ambruknya jembatan gantung tersebut. Tim di lokasi akan menghitung biaya estimasi anggaran untuk pembangunan jembatan gantung, termasuk pendataan.
"Kita berharap pembangunan jembatan gantung itu tidak dilakukan dari awal, karena terbatasnya anggaran daerah," jelas Irvan.
Ia menyebutkan bahwa kemungkinan pembangunan jembatan gantung dari nol dengan panjang 90 meter dan lebar 1,2 meter membutuhkan anggaran sekitar Rp900 juta. Namun, pihaknya akan melihat dulu apakah ada material yang masih bisa dimanfaatkan untuk pembangunan jembatan gantung itu.
"Kami akan menghemat anggaran pembangunan jembatan gantung itu dengan cara disiasati, karena yang mengalami kerusakan hanya tali selingnya yang putus," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Pulung, sangat berterima kasih kepada Penjabat Bupati Lebak yang siap kembali membangun jembatan gantung di wilayahnya yang ambruk akibat dimakan usia dan tali seling yang putus.
"Saat ini masyarakat di desa kami terisolir akibat jembatan gantung itu ambruk. Mereka harus melintasi jalan alternatif yang jaraknya berjauhan jika berpergian keluar daerah. Kami melihat warga harus turun ke aliran sungai untuk menyeberang usai jembatan gantung ambruk itu," jelas Pulung.
Editor : U Suryana
Artikel Terkait