Selain itu, mengutip pada artikel Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) pada 2024 sebanyak 60% pengguna pinjaman online adalah anak muda yang berusia 19-34 tahun.
Meski pada data kedua masih banyak faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut, tetapi budaya hidup konsumtif menjadi salah satu dari faktor tersebut. Salah satu cara untuk menghindari hal tersebut adalah dengan menerapkan gaya hidup Frugal Living.
Bagaimana Cara Menerapkan Prinsip Frugal Living Dalam Kehidupan Sehari-hari
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menerapkan prinsip ini, sekaligus memaksimalkan pengeluarkan dana Anda.
Prioritaskan Barang yang Penting: Dalam menerapkan Frugal Living, fokuslah hanya membeli barang-barang yang dibutuhkan. Pertimbangkan dengan cermat suatu barang benar-benar diperlukan dalam aktivitas harian Anda.
Mempunyai Alternatif: Prinsip Frugal Living juga menekankan untuk mencari alternatif yang lebih murah, namun dengan kualitas yang tetap baik. Seperti dengan cara memanfaatkan diskon atau membandingkan harga sebelum membeli.
Mempunyai Dana Darurat: Data dari FFI (2023) mengungkapkan bahwa hanya 43% generasi muda yang memiliki simpanan dana darurat yang memadai untuk menghadapi situasi krisis ekonomi. Idealnya, dana darurat tersebut sebaiknya mencakup setidaknya enam bulan pendapatan, atau bahkan lebih.
Melakukan Investasi: Mendapatkan penghasilan melalui pekerjaan adalah hal yang tidak bisa dihindari, akan tetapi akan jauh lebih baik jika uang yang didapat, dapat bekerja untuk kita. Setelah menerapkan konsep Frugal Living, uang yang tersisa dapat diinvestasikan agar bisa menghasilkan keuntungan. Akan tetapi, dalam berinvestasi, kita juga harus bijak.
Jangan Sampai Frugal Living Menjadikan-Mu Orang yang Pelit
Banyak orang keliru menyamakan gaya hidup Frugal Living dengan pelit, padahal keduanya merupakan hal yang berbeda.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait