LEBAK, iNewsLebak.id - Harga kedelai impor yang melonjak hingga Rp11.000–Rp12.000 per kilogram berdampak langsung pada para perajin tahu dan tempe di Lebak.
Kenaikan ini memaksa mereka mengurangi ukuran produk sebagai strategi bertahan di tengah kenaikan biaya bahan baku, tanpa harus menaikkan harga jual yang dikhawatirkan akan menurunkan daya beli konsumen.
Menyikapi mahalnya harga kacang kedelai, Wahyu, seorang pengusaha tahu dari Kecamatan Rangkasbitung, memilih untuk mengecilkan ukuran produknya sebagai solusi mempertahankan harga jual tahu.
“Kalau untuk menaikan harga tahu tidak mungkin, jadi kita kecilkan ukurannya agar tidak merugikan,” katanya, Senin (21/4/2025).
Para pedagang kesulitan untuk menaikkan harga jual karena daya beli masyarakat masih rendah, sehingga solusi yang diambil adalah memperkecil ukuran tahu dan tempe agar usaha tetap berjalan.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait