Mereka terus terjebak dalam lingkaran pikiran yang sulit dihentikan, sehingga mengganggu kesehatan mental dan emosionalnya.
Selain itu, overthinking sering dikaitkan dengan kondisi seperti gangguan kecemasan umum (GAD). Menurut Natacha Duke, MA, RP, seorang psikoterapis terdaftar di Cleveland Clinic.
Overthinking bukanlah kondisi kesehatan mental yang diakui secara resmi, tetapi dapat menjadi gejala dari depresi atau kecemasan. Overthinking umumnya dikaitkan dengan gangguan kecemasan umum (GAD), yang ditandai dengan kecenderungan untuk khawatir.
Setelah mengetahui apa itu overthinking, berikut ini ada beberapa tips yang diberikan dari beberapa sumber dan ahli yang dapat kamu coba untuk mengatasi overthinking:
Tips Mengatasi Overthinking
Ilustrasi overthinking, ketahui tips menghadapi overthinking. (Foto: Freepik)
1. Sadari dan Akui Pola Overthinking
Banyak orang tidak sadar bahwa dirinya sedang overthinking, langkah awal untuk mengatasinya adalah dengan mengenali tanda-tanda seperti pikiran yang terus berputar tanpa arah, sulit tidur, atau sulit fokus. Kesadaran ini penting agar kamu bisa menghentikan pola tersebut sebelum makin memburuk.
2. Identifikasi Pemicu Utama
Overthinking sering muncul karena ketidakpastian, trauma masa lalu, atau kekhawatiran yang berlebihan. Oleh karena itu disarankan untuk mencatat kapan overthinking muncul, dalam situasi apa, dan tentang hal apa. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap saat pemicunya muncul kembali.
3. Terapkan Teknik Relaksasi
Relaksasi bukan sekadar “santai”, melainkan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis untuk meredakan stres. Meditasi mindfulness, latihan pernapasan dalam (seperti 4-7-8 breathing), atau yoga telah terbukti menurunkan aktivitas otak yang berkaitan dengan kecemasan dan ruminasi.
4. Tantang Pikiran Negatif
Psikolog kognitif menyarankan teknik CBT (Cognitive Behavioral Therapy) yaitu menantang dan mengganti pikiran negatif. Misalnya: jika kamu berpikir “Aku pasti gagal”, ubah menjadi “Aku belum mencoba, jadi belum tahu hasilnya.” Latihan ini membantu membentuk pola pikir yang lebih sehat dan realistis.
5. Fokus pada Solusi dan Tindakan
Alih-alih terus-menerus memikirkan masalah, cobalah memecahnya jadi langkah-langkah kecil yang bisa kamu lakukan. Misalnya, jika kamu khawatir tentang presentasi, mulailah dengan membuat kerangka materi. Fokus pada tindakan memberi rasa kendali dan mengurangi beban pikiran.
6. Alihkan Perhatian dengan Aktivitas Positif
Overthinking biasanya muncul saat otak “menganggur” atau tidak sibuk. Menurut psikolog klinis, aktivitas fisik seperti berolahraga, menggambar, menonton film favorit, atau ngobrol dengan teman bisa menghentikan siklus pikiran negatif.
7. Menulis Jurnal
Menulis membantu otak “membongkar” pikiran yang penuh. Dengan menuangkan kekhawatiran ke dalam tulisan, kamu bisa melihat pola dan menemukan sudut pandang yang berbeda. Jurnal juga bermanfaat untuk melacak kemajuan emosionalmu dari waktu ke waktu.
8. Konsultasi dengan Profesional
Jika overthinking sudah menyebabkan gangguan tidur, stres berlebih, atau gejala fisik (seperti sakit kepala atau gangguan pencernaan), kamu sebaiknya konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Terapis dapat membantumu dengan terapi perilaku kognitif atau teknik relaksasi lanjutan.
Mengatasi overthinking memang tidak bisa dilakukan dalam semalam, namun dengan kesadaran, latihan, dan dukungan yang tepat, seperti tips mengatasi overthinking diatas.
Kamu bisa membebaskan diri dari jerat pikiran berlebihan dan mulai menjalani hidup dengan lebih tenang dan terkendali.
Editor : Imam Rachmawan
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.