Febby menghimbau, agar para sektor pertanian menyesuaikan jadwal tanam sebagai langkah antisipasi musim kemarau agar tanaman tidak mengalami fase kritis kekeringan.
“Beberapa rekomendasi untuk sektor pertanian sebagai langkah antisipasi, terutama di wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau lebih lama dan lebih kering. Pertama menyesuaikan jadwal tanam agar tanaman tidak mengalami fase kritis kekeringan,” kata Febby.
Ia juga menjelaskan, jika memilih varietas tanaman membutuhkan air lebih sedikit dan memiliki siklus tanam lebih pendek.
“Kedua memilih varietas tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air, lebih tahan kekeringan, serta memiliki siklus tanam lebih pendek,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Warunggunung Rumhana, berharap semoga kemarau yang terjadi pada bulan yang akan datang tidak terlalu parah seperti yang terjadi pada tahun 2024 lalu karena berdampak pada kebersihan air.
“Semoga tidak terlalu parah ya, karena pada tahun kami benar-benar untuk air bersih gak ada kaya kebutuhan minum tidak ada,” terangnya.
Ia menambahkan, menurutnya Desa Warunggunung merupakan salah satu yang sering dilanda kekeringan. Sehingga ia berharap jika tidak ada lagi kelangkaan air bersih.
“Karena desa disini merupakan salah satu yang sering dilanda kekeringan. Semoga tidak ada lagi kelangkaan air bersih disini,” pungkasnya.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait