LEBAK, iNewsLebak.id - Seberapa penting politik bagi masyarakat, khususnya anak muda? Sebagian masyarakat Indonesia berpikir bahwa politik adalah hal yang memuakkan. Pandangan negatif terhadap politik di kalangan sebagian masyarakat Indonesia bukan tanpa sebab, karena perilaku koruptif, kolusif, dan nepotisme yang kerap ditunjukkan oleh para politisi dalam pemerintahan.
Lantas, apakah hal tersebut bisa menjadi alasan bagi masyarakat untuk tidak peduli pada politik? atau sifat ini biasa disebut sebagai apolitis. seberapa penting politik bagi masyarakat sehingga setiap orang dituntut untuk peduli pada politik?
Berdasarkan buku yang ditulis oleh George Orwell, seorang jurnalis, penulis, dan kritikus asal inggris, lahir sebuah kutipan terkenal, yaitu.
“The most effective way to destroy people is to deny and obliterate their own understanding of their history.”
kutipan di atas berarti “Cara paling efektif untuk menghancurkan orang adalah dengan menyangkal dan menghapus pemahaman mereka sendiri tentang sejarah mereka.” Meski kutipan di atas tidak ditemukan dalam buku George Orwell manapun, tetapi kutipan tersebut diduga lahir karena intepretasi bebas para pembacanya setelah membaca buku karya Orwell.
Seseorang dituntut untuk peduli pada politik, karena hasil dari kebijakan yang dibuat oleh pemimpin yang dipilih dari partisipasi masyarakat akan kembali ke masyarakat secara menyuluruh. Artinya, jika kebijakan yang diterapkan buruk, tak hanya satu atau dua orang yang merasakan.
Hal ini juga selaras dengan pendapat yang diutarakan oleh penyair asal German, Bertolt Brecht melalui puisinya.
“The worst illiterate is the political illiterate.
He doesn’t hear, doesn’t speak, not participate in political life.”
Puisi tersebut berarti “iliterasi (ketidakpahaman) yang paling buruk adalah iliterasi politik. Mereka tidak mendengar, bicara, ataupun berpartisipasi pada kehidupan berpolitik.” Dalam lanjutan puisinya ia menyindir dengan mengatakan bodoh pada orang-orang yang tahu bahwa biaya hidup dan seluruh aspek dalam hidupnya dipengaruhi oleh politik. Namun, orang seperti mereka justru bangga mengatakan bahwa mereka benci politik.
Seberapa Penting Politik Bagi Anak Muda?
Berdasarkan catatan pada laman resmi Pusat Edukasi Antikorupsi, di sana menjelaskan bahwa politik tidak hanya urusan orang dewasa, tetapi juga penting untuk dipahami oleh generasi muda, termasuk anak-anak di sekolah. Ini karena politik memiliki kaitan erat dengan kehidupan sehari-hari.
Contohnya, kebijakan pendidikan seperti program tahunan, fasilitas belajar, dan bantuan pendidikan adalah hasil keputusan politik. Begitu juga dengan harga bahan bakar (BBM), tarif transportasi umum, kualitas jalan, serta akses internet yang terjangkau dan merata, semuanya dipengaruhi oleh kebijakan politik yang dibahas oleh pemerintah dan pihak terkait.
Hal ini menjadi penting bagi anak muda, mengingat laporan yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2024 lalu mengenai persentasi jumlah pemilih, dihasilkan anak muda (Gen- Z dan Millenials) mendominasi jumlah pemilih, yaitu sebanyak 56% dari total DPT.
Setidaknya, ada 3 alasan yang mendasari politik penting untuk dipahami oleh generasi muda menurut laman resmi Pusat Edukasi Antikorupsi
Menyadarkan Bahwa Mereka Punya Hak Suara
Anggapan keliru bahwa politik hanya ranah orang dewasa membuat banyak anak merasa tidak berhak menyampaikan pandangan. Padahal, setiap warga negara memiliki hak untuk berpendapat dan mengekspresikan aspirasi politiknya.
Ini juga menjadi perang bagi orang tua untuk membimbing anak agar memiliki pemahaman yang benar tentang politik, misalnya dengan mengajak mereka berdiskusi mengenai pengalaman atau pengetahuan mereka tentang tokoh masyarakat di lingkungan sekitar.
Menjadi Pengetahuan Umum yang Penting
Seiring bertambahnya usia, rasa ingin tahu anak-anak akan berkembang pesat, dan politik dapat menjadi salah satu topik yang menarik untuk didiskusikan. Pembahasan tidak harus terfokus pada politik praktis, melainkan pada pemahaman proses politik dari skala kecil hingga nasional.
Melatih anak-anak untuk berpikir kritis dan mengembangkan ide-ide mereka sendiri melalui praktik seperti ini, terutama jika diterapkan di lingkungan sekolah, akan membekali mereka dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pemerintahan ketika mereka dewasa.
Generasi Penerus
Anak-anak dan remaja, adalah pewaris masa depan. Pemahaman politik memerlukan proses yang berkelanjutan, bukan sesuatu yang instan. Oleh karena itu, partisipasi politik mereka perlu ditanamkan sejak usia dini.
Dengan pemahaman yang terbangun secara bertahap, diharapkan ketika mereka memiliki hak suara, mereka akan berpartisipasi secara aktif dan memiliki kemampuan untuk memilih pemimpin bangsa dan negara yang berintegritas dengan kritis.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait