Ia juga menjelaskan dampak-dampak yang dialami masyarakat akibat dari rusaknya jalan yang tak kunjung diperbaiki.
"Kerusakan jalannya itu kalau hujan licin, dan sudah tidak layak dilewati. Kerusakan jalannya itu hampir empat kilometer yang rusak berat. Yang lebih dikhawatirkan itu ketika hujan, jalanannya parah, banyak orang tergelincir. Anak-anak sekolah juga sering kesiangan karena jalannya seperti itu," ungkapnya.
Halimah menyampaikan bahwa warga memperbaiki jalan rusak dengan peralatan dan bahan yang sederhana. Ia juga menyebutkan bahwa dana operasional untuk perbaikan tersebut berasal dari hasil iuran warga sekitar.
"Jadi warga ngasih uang kita tampung, terus ada juga pas pelaksanaan ngasih kopi dan gula, gotong royong," jelasnya.
Ia juga mengatakan, jika setelah perbaikan jalan ini akan memperluas perbaikan jalan , menurutnya saat ini jalan yang sedang diperbaiki baru sapanjang 1 kilometer.
"Rencana mau diperluas ke Kampung Kopi," jelasnya.
Sebenarnya, warga telah berulang kali mengajukan permohonan perbaikan jalan kepada pemerintah, namun belum mendapatkan respons yang memadai.
Mereka berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah untuk menangani kerusakan jalan di wilayah Pandeglang.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait