LEBAK, iNewsLebak.id - Gubernur Banten Andra Soni bersama Forkopimda Provinsi Banten memimpin deklarasi penolakan terhadap aksi premanisme di wilayah Banten. Acara tersebut digelar Polda Banten di Mako Polda Banten, Kota Serang, pada Kamis (22/05/2025).
Dalam acara deklarasi tersebut, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk ormas dan LSM se-Provinsi Banten, dalam rangkaian Focus Group Discussion (FGD) bertema pemberantasan premanisme.
Gubernur Andra Soni menegaskan, forum diskusi yang digagas Polda Banten mencerminkan kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga ketertiban bersama.
Mulai dari masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, unsur pengusaha hingga penyelenggara pemerintahan.
"Kami punya komitmen yang sama. Komitmen yang kuat bahwa premanisme tidak boleh ada di Provinsi Banten," ujar Andra Soni.
Andra Soni juga menekankan bahwa premanisme menjadi penghambat investasi dan kemajuan Provinsi Banten. Ia menegaskan, Forkopimda Banten berkomitmen melindungi 12,4 juta warga agar merasa aman dalam berusaha dan mengalami peningkatan kesejahteraan, yang hanya dapat tercapai jika investasi berjalan dengan baik.
"Target pertumbuhan ekonomi secara Nasional 8% di tahun 2029. Salah satu daya dorongnya adalah terlaksananya investasi nasional hingga 13 ribu triliun lebih," ujar Andra Soni.
Gubernur Andra Soni juga menyampaikan bahwa deklarasi tersebut mencerminkan keseriusan semua pihak dalam menangani premanisme yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan merusak investasi di Provinsi Banten.
"Dengan adanya komitmen bersama dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan Provinsi Banten dapat terbebas dari aksi premanisme dan menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan," ujar Andra Soni.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait
