LEBAK, iNewsLebak.id - Kepala Desa Kanekes, Oom, menegaskan pria berpakaian adat Baduy yang terlihat dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Kamis, 28 Agustus 2025, bukan warganya. Ia memastikan masyarakat adat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis seperti unjuk rasa.
Pernyataan tersebut disampaikan Oom setelah beredarnya video dan foto di media sosial yang menampilkan seseorang dengan atribut adat Baduy ikut berada di tengah massa aksi. Klarifikasi ini dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman publik terhadap identitas warga Baduy.
“Kami sudah pastikan, orang itu bukan warga Kanekes, bukan bagian dari warga Baduy. Dia bukan warga kami,” kata Oom kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Jumat (29/8/2025).
Menurut Oom, prinsip hidup masyarakat Baduy berpegang pada nilai-nilai kesederhanaan dan kedamaian. Karena itu, warga Baduy, baik kelompok Baduy Dalam maupun Baduy Luar, tidak terbiasa terlibat dalam kegiatan politik maupun demonstrasi.
“Warga Baduy, baik Dalam maupun Luar, tidak ada yang ikut-ikutan demo. Kalau ada yang mengaku-ngaku Baduy dan ikut demo, itu sudah jelas bukan dari kami,” ujarnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi klaim seseorang yang mengaku sebagai bagian dari komunitas Baduy. Menurutnya, identitas masyarakat adat tidak boleh disalahgunakan untuk kepentingan di luar adat istiadat yang berlaku.
“Kami tidak ingin nama masyarakat Baduy digunakan untuk kepentingan tertentu yang tidak mencerminkan jati diri kami,” tutur Oom.
Pemerintah Desa Kanekes juga berencana berkoordinasi dengan aparat berwenang guna melacak identitas asli pria berpakaian adat tersebut. Hal ini dilakukan agar nama baik masyarakat adat tetap terjaga dan tidak dicemari oleh pihak luar.
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait