LEBAK, iNewsLebak.id - Di tengah derasnya arus modernisasi, masih ada sekelompok masyarakat yang memilih berjalan dengan irama sendiri, menjaga tradisi leluhur seolah waktu tak pernah menyentuh mereka. Mereka adalah masyarakat Baduy, yang hidup di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Dengan kesederhanaan dan aturan adat yang ketat, kehidupan orang Baduy menghadirkan potret unik tentang bagaimana warisan budaya tetap bisa bertahan di tengah perubahan zaman.
Orang Baduy terbagi menjadi dua kelompok besar: Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam menjalani aturan adat paling ketat. Mereka menolak segala bentuk teknologi modern, mulai dari listrik, kendaraan, hingga penggunaan sabun dan deterjen. Bagi mereka, menjaga harmoni dengan alam adalah bagian dari kewajiban suci yang diwariskan nenek moyang. Sementara itu, Baduy Luar sedikit lebih longgar dalam mengikuti aturan adat, meski tetap berpegang pada nilai-nilai tradisi.
Ritual Seba Baduy
Salah satu tradisi yang masih dijaga adalah ritual Seba Baduy. Setiap tahun, masyarakat Baduy berjalan kaki puluhan kilometer dari kampung mereka menuju pusat pemerintahan Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten. Perjalanan itu bukan sekadar simbol pengabdian, tetapi juga bentuk penghormatan kepada pemerintah sebagai “Bapak” yang melindungi rakyatnya. Dalam ritual ini, masyarakat Baduy membawa hasil bumi seperti padi, buah, dan madu sebagai tanda syukur.
Larangan Penggunaan Alat Modern (Pikukuh)
Editor : Imam Rachmawan
Artikel Terkait